Program GOLD-ISMIA Berhasil Kurangi 23 Ton Penggunaan Merkuri di PESK
Pembukaan Lokakarya dan Pameran Hasil Proyek GOLD-ISMIA.
Paparan merkuri, sambung dia, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, dan merupakan ancaman khusus bagi perkembangan anak dalam rahim di awal kehidupan. Penghapusan merkuri secara bertahap dari sektor PESK merupakan hal yang paling penting.
Berdasarkan data dari UNDP, setiap tahun sektor PESK di seluruh dunia melepaskan 195 ton merkuri ke lingkungan dimana 60% akan terlepas ke udara, 20% terlepas ke air dan 20% terlepas ke tanah. Pencemaran merkuri ini bersifat persisten alias menetap karena merkuri tidak dapat terurai, dapat berpindah dari satu ekosistem ke ekosistem lain serta dapat terakumulasi dalam tubuh makhluk hidup.
"Penghapusan penggunaan merkuri pada sektor PESK menjadi tantangan besar besar bagi pemerintah Indonesia, di mana sektor ini menjadi sumber penghasilan bagi 300 ribu hingga 500 ribu orang," kata Rosa.
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia pun telah menandatangani Konvensi Minamata tentang Merkuri pada Oktober 2013 dan meratifiksinya pada tanggal 22 September 2017 melalui Undang-Undang No 11 Tahun 2017 tentang Pengesahan Minamata Convension of Mercury (Konvensi Minamata Mengenai Merkuri).
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya