Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Program Duta Bahasa Nasional

A   A   A   Pengaturan Font

Ketika ditanyakan mengenai keterlibatan EF dalam penjurian Duta Bahasa Nasional 2019, Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kemendikbud menyatakan bahwa EF adalah lembaga pendidikan nonformal bahasa Inggris terpercaya. EF memiliki reputasi yang sangat baik di Indonesia. Dengan begitu mereka yakin kerja sama tersebut akan menjadi nilai lebih dalam pelaksanaan Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2019.

Pelibatan EF juga dimaksudkan untuk meningkatkan dan mengevaluasi kemampuan berbahasa asing para Duta Bahasa Nasional agar nantinya mereka dapat menggunakan kemampuannya itu dengan baik sesuai dengan tuntutan tugas mereka untuk kegiatan diplomasi negara dan penginternasionalan bahasa Indonesia.

Dharma Rivaldo Huseini, mahasiswa tingkat akhir Universitas Indonesia yang terpilih sebagai Pasangan Terbaik I (Pertama) Duta Bahasa Nasional 2019 mengungkapkan motivasinya mengikuti program Duta Bahasa. Dari kecintaannya membaca buku dan dunia literasi, Valdo sapaan akrabnya sukses didapuk menjadi Abang None Buku atau Duta Baca dan Duta Perpustakaan untuk wilayah Jakarta Barat. Prestasi inilah yang mengantarnya mengikuti pemilihan Duta Bahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa.

Dia juga menjelaskan bahwa program Duta Bahasa tidak hanya tentang Bahasa akan tetapi juga terkait literasi. Di Indonesia, dua hal ini (kebahasaan dan literasi) memang menjadi sorotan dan merupakan rencana strategis (renstra) pemerintah. Mengapa literasi? Menurutnya literasi adalah seperangkat kemampuan yang penting dan harus dimiliki individu untuk mengakses, memahami dan menggunakan segala sesuatu, karena segalanya yang dilakukan dalam hidup ini adalah literasi. Literasi ada banyak, ada literasi digital, finansial, dan sebagainya.

"Untuk saat ini, khususnya pada generasi milenial, tidak dapat dipungkiri kita terkena dampak dari era globalisasi. Bahasa asing memang sangat diperlukan, tapi yang perlu diingat adalah jangan sampai dengan adanya bahasa asing ini kita melupakan Bahasa Indonesia. Oleh karenanya, penting kesadaran dari kita untuk mengutamakan dan melestarikan Bahasa Indonesia, serta menguasai bahasa asing dengan baik sehingga mampu menggunakannya sesuai tempat atau kondisi. Untuk dapat mencintai bahasa kita sendiri, kenali lagi lebih dulu bahasa kita dengan baik maka kita bisa sayang. Jika kita sendiri sebagai bangsa Indonesia tidak bangga menggunakan bahasa kita, lalu bagaimana kita mau mengangkat Indonesia di mata dunia?" Ungkap Valdo.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top