Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Program Diploma Tiga Didorong Menjadi Sarjana Terapan

Foto : Istimewa.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud, Wikan Sakarinto.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Wikan Sakarinto, meminta program studi diploma tiga ditingkatkan menjadi diploma empat atau sarjana terapan. Hal ini perlu dilakukan agar para mahasiswa mendapat input yang lebih baik.

"Memang tidak wajib, terserah politeknik atau sekolah vokasi bersangkutan. Selama ini, program diploma tiga hanya dilirik oleh calon mahasiswa yang gagal masuk program sarjana," kata Wikan, di Jakarta, Sabtu (30/1).

Wikan menjelaskan perbedaan antara sarjana terapan dan sarjana akademis lebih banyak pada tataran praktik. Program studi sarjana terapan menekankan 60 persen adalah praktik dan 40 persen adalah teori. "Beda dengan sarjana akademis yang lebih banyak teori," jelasnya.

Kenali Diri

Lebih jauh Wikan menekankan calon mahasiswa harus mengerti betul bagaimana kemampuan dirinya. Untuk kemampuan yang lebih banyak berhubungan dengan kemampuan analitikal, disarankan masuk perguruan tinggi akademis.

Sedangkan, bagi calon mahasiswa dengan kemampuan di bidang teknis, disarankan untuk ke perguruan tinggi vokasi. Wikan menambahkan, pihaknya juga menghubungkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan program diploma 2 yang bertujuan pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang bersifat teknik.

"Caranya dengan memperbanyak lulusan program diploma dua," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan kurikulum pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini maupun masa mendatang. Dengan begitu, lulusannya dengan mudah terserap oleh industri.

"Kita lihat apa yang dibutuhkan saat ini yakni semua yang berhubungan dengan industri 4.0," katanya.

Dia meyakini pendidikan vokasi harus mampu menjawab permasalahan bangsa. Untuk itu, perlu ada format pendidikan yang menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

"Pendidikan vokasi yang baik dapat mencegah terjadinya pengangguran produktif. Untuk itu, pendidikan vokasi yang baik harus dipikirkan dan disiapkan dengan baik pula," tandasnya.

Sebelumnya, Direktur Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Sigit Pranowo Hadiwardoyo mengatakan program pendidikan vokasi UI meluncurkan program studi bisnis kreatif untuk jenjang Sarjana Terapan (D4) di Semester Gasal 2021/2020 yang akan mempelajari metode problem-solving based innovation dan cara mengimplementasikan sebuah proyek bisnis.

"Mereka merupakan generasi Z yang diharapkan dapat menciptakan usaha-usaha rintisan yang mumpuni guna memenuhi kebutuhan industri kreatif," kata Sigit.

Lulusan Prodi Bisnis Kreatif diharapkan memiliki kompetensi untuk menjadi perencana inovasi bisnis, konsultan pemetaan potensi, maupun pelaku usaha bisnis kreatif berbasis inovasi dan teknologi.n ruf/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup, Antara

Komentar

Komentar
()

Top