Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bauran Energi - Pada 2023, Penghematan Devisa dari Penggunaan B35 Capai Rp122 Triliun

Program Biodiesel 40 Tekan Impor Solar

Foto : ANTARA/HO-KEMENTERIAN ESDM

UJI COBA B40 - Menteri ESDM Arifin Tasrif menunjukkan produk bahan bakar B40 saat melakukan peluncuran kegiatan uji jalan kendaraan diesel di Jakarta, Rabu (27/7). Penggunaan B40 ini bisa makin meningkatkan penghematan devisa negara dari pengurangan impor solar dibandingkan biodiesel sebelumnya, yakni B35.

A   A   A   Pengaturan Font

Melalui program B40 ini, pemerintah terus meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan. Setelah penggunaan B40 di industri mobil empat tahun lalu, uji coba berikutnya pada 2024.

Selain sektor perkeretaapian, tengah tahun ini juga fokus di alat pertanian (alsintan), selanjutnya ada industri pertambangan dan alat berat, serta alat perkapalan dan pembangkit listrik, yang akan dimulai dalam waktu dekat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara keseluruhan, diperkirakan diperlukan 16 juta kiloliter B40.

Eniya optimistis penggunaan B40 ini bisa makin meningkatkan penghematan devisa negara dari pengurangan impor solar dibandingkan biodiesel sebelumnya, yakni B35. Peningkatan pemakaian biodiesel juga akan makin menurunkan emisi karbon di Indonesia.

Eniya menyebut, pada 2023, penghematan devisa dari penggunaan B35 pada sektor otomotif dan nonotomotif mencapai 122 triliun rupiah. Tahun ini diperkirakan angkanya juga sama. "Kalau tahun depan sudah beralih ke B40, penghematan bisa mencapai sekitar sembilan miliar dollar AS (sekitar 144 triliun rupiah)," ujarnya.

Adapun penurunan karbondioksida (CO2) ditargetkan mencapai 42,5 juta ton dari estimasi pemakaian 16 juta kiloliter (kl) B40 pada 2025. Ini lebih besar dari pemakaian B35 yang mencapai 12,23 juta kl pada 2023 dan diperkirakan mencapai 13 juta kl hingga akhir 2024.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top