Profil Singkat Usmar Ismail, Bapak Film Indonesia
Usmar dengan bakatnya berhasil bekerja di Keimin Bunka Sidosho (Kantor Besar Pusat Kebudayaan Jepang).
Pada tahun 1943, ia mendirikan dan menjadi ketua Sandiwara Penggemar "Maya" bersama El Hakim, Rosihan Anwar, Cornel Simanjuntak, Sudjojono, H.B. Jassin dan lainnya. Dalam bidang keredaksian dan kewartawanan pula, Usmar pernah menjadi pendiri dan redaktur harian Patriot dan redaktur majalah bulanan Arena, Yogyakarta. Pada periode 1946-1947, Usmar menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia.
Usmar memperdalam minatnya dengan lebih serius pada perfilman. Ia aktif sebagai pengurus lembaga yang berkaitan dengan teater dan film. Ia pernah menjadi ketua Badan Permusyawaratan Kebudayaan Yogyakarta (1946-1948), ketua Serikat Artis Sandiwara Yogyakarta (1946-1948), ketua Akademi Teater Nasional Indonesia, Jakarta (1955-1965), dan ketua Badan Musyawarah Perfilman Nasional (BMPN). BMPN mendorong pemerintah melahirkan "Pola Pembinaan Perfilman Nasional" pada tahun 1967. Ia dikenal sebagai pendiri Perusahaan Film Nasional Indonesia bersamaDjamaluddin Malikdan para pengusaha film lainnya. Lalu, ia menjadi ketuanya sejak 1954 sampai 1965.
Karya Tulis
Drama
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aris N
Komentar
()Muat lainnya