Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Panen Raya - Biosaka sebagai Elisitor Menggunakan Rumput

Produksi Padi Banten Awal Tahun Aman

Foto : ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas

Petani memanen padi di Cibadak, Lebak, Banten, Kamis (3/11).

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin produksi beras/padi Provinsi Banten untuk awal tahun relatif aman. Ada sekitar 76.000 hektare lahan padi potensial panen. "Kita terus mendorong petani agar meningkatkan produksi," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, usai panen raya di Kabupaten Pandeglang, Rabu (11/1).

Berdasarkan Survei Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) panen padi Provinsi Banten awal tahun seluas 76.000 hektare. Rinciannya, panen Januari seluas 18.000 hektare dan Februari seluas 58.000. Panen seluas 76.000 hektare itu dipastikan stok beras untuk konsumsi masyarakat Banten yang berpenduduk 13 juta lebihaman.

Kementan memberi apresiasi atas kerja keras Provinsi Banten, pemangku kepentingan dan kelompok tani untuk meningkatkan produksi maupun produktivitas pangan tersebut. Saat ini, Banten masuk daerah lumbung pangan dan menyumbang produksi beras tingkat nasional dengan peringkat ke delapan.

Namun demikian, Kementerian Pertanian terus memberi arahan untuk monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi di awal tahun 2023 Januari hingga April. Puncak panen nasional tahun ini terjadi Maret-April. Namun awal tahun sangat luas, bahkan berdasarkan prognosa BPS luas panen padi Februari mencapai 1,4 juta hektare.

"Dari luas panen 1,4 juta hektare diperkirakan menghasilkan beras 4,3 juta ton. Salah satunya dari Pandeglang yang menjadi andalan sentra lumbung pangan Banten sebagai penyangga pangan Ibu Kota," jelas Suwandi. Dia mengatakan untuk menjaga dan meningkatkan ketersediaan beras nasional, Kementan mengawal panen padi sekaligus memastikan petani untuk kegiatan penanaman kembali.

Bantuan Benih

Selain pengawalan, Kementan memberi dukungan bantuan benih, pupuk, mekanisasi, penanganan pascapanen dan fasilitas permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), juga mendorong gabah petani diserap Perum Bulog dengan tetap mendapat jaminan harga menguntungkan.

Untuk itu, Kementan mendorong optimalisasi areal tanam dan peningkatan produksi dengan menggunakan teknologi, salah satunya melalui Biosaka. Biosaka itu bukan pupuk, tapi merupakan elisitor yang menggunakan rumput sekitar. Fungsinya dapat menyuburkan lahan dan meminimalkan hama penyakit, sehingga mengurangi penggunakan pupuk kimia sampai 50 persen.

Sementara itu, Plt Gubernur Banten, Al Muktabar, menuturkan panen padi di awal tahun 2023 sangat melimpah dan mendorong Perum Bulog untuk menyerap gabah petani sehingga harga saat panen raya menguntungkan petani. Produksi padi Provinsi Banten khususnya Pandeglang tahun ini diperkirakan meningkat karena dukungan Kementan. Dukungan antara lain berupa bantuan saranan produksi dan teknolog pertanian.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita, menambahkan, pemerintah daerah mengapresiasi Kementerian Pertanian tahun-tahun lalau sampai 2022 konsisten memabntu pembangunan pertanian, khususnya untuk meningkatkan produksi padi. "Saat ini, pertanian Pandeglang dalam kondisi apa pun tetap tangguh dan menjadi penopang kebutuhan pangan Ibu Kota Jakarta, setelah kebutuhan Banten terpenuhi," ujar Irna.

Pertanian Pandeglang menjadi contoh petani daerah lain. Kemarin panen raya padi di Desa Margagiri, Kecamatan Pagelaran. Produksi padi Pandeglang tahun ini melimpah dengan rata-rata produktivitas 6 ton gabah basah/hektare. "Berkat bantuan Kementan, hasilnya luar biasa hingga Banten masuk peringkat delapan produsen beras terbesar nasional," tandas Irna.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top