Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemasaran UMKM

Produk Lokal Masih Dipandang Sebelah Mata

Foto : Koran Jakarta/teguh rahardjo

Pameran UMKM I Jam tangan bambu, salah satu produk UMKM yang dipamerkan di Cihampelas Walk Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/5).

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Produk lokal saat ini masih belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Slogan Cinta Produk Lokal yang pernah digaungkan beberapa tahun lalu pun sudah tidak terdengar lagi. Padahal, produk lokal, terutama dari kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih belum mendapatkan pasar yang bagus di dalam negeri.

"Produk lokal hasil dari UMKM sudah sangat banyak , kualitasnya juga sudah bagus, namun pasar tetap menjadi hambatan. Sehingga upaya untuk kembali mengajak masyarakat mencintai produk lokal harus terus dilakukan," jelas Kepala Dinas Perdagangan Jawa Barat (Jabar) Arifin Soedjayana saat membuka pameran Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Cihampelas Walk, Kota Badnung, Jawa Barat, Selasa (8/5).

Dalam pameran tersebut diikuti oleh 35 pelaku UMKM bidang fashion, craft dan asesoris. Salah satunya produk berbahan baku bambu yang berbentuk alat musik gitar atau jam tangan.

Dia mengatakan kualitas produk lokal saat ini sudah tidak kalah dengan produk impor. Untuk itu, menurutnya pameran sengaja dilakukan di mal besar di Kota Bandung, untuk menunjukkan jika produk lokal memiliki kualitas dan desain bagus.

Selain berpameran, menurutnya, Dinas Perdagangan Jabar juga memasarkan produk UMKM di media online, di mana sejak awal 2018 hingga Maret, tercatat 300 produk lokal asal Jabar yang dijual di media online (market place).

"Namun, memang evaluasinya belum ada, apakah produknya laku atau tidak, lalu apakah ada permintaan desain dari konsumen atau apa, belum ada. Ini yang akan kita perbaiki," jelasnya.

Perbaiki Kualitas

Dia menambahkan produk lokal saat ini lebih diutamakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperbaiki kualitas, meski jika ada yang sudah mampu ekspor, hal itu juga akan jauh lebih baik. Menurutnya ekspor produk lokal saat ini masih belum terlalu banyak.

"Ekspor Jabar masih dalam produk olahan, belum maskimal terdata produk UMKM secara detil, masih akan kita perbaiki," jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jabar, nilai ekspor Jabar Maret lalu 2,58 miliar dollar AS, naik 8,84 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan impor mencapai 0,91 miliar dollar AS, turun 7,9 persen dari Februari 2018.

tgh/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top