Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Manufaktur

Prioritaskan Investasi yang Punya ‘Added Value’

Foto : ISTIMEWA

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah diminta untuk mendorong investasi dan ekspor yang memiliki nilai tambah atau added value. Sebab, efek domino ekonominya bakal jauh lebih besar. Apabila pertumbuhan ekonomi hanya mengandalkan konsumsi, strukturnya tidak terlalu kuat dan sangat rentan.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu mengatakan, peningkatan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April ke level 51,9 dari 51,3 (Maret 2022) menunjukkan efektivitas bauran kebijakan penanganan pandemi Covid-19 serta kecepatan vaksinasi yang semakin baik mampu memberikan kepercayaan masyarakat untuk beraktivitas.

"Peluang ini dimanfaatkan dengan baik oleh dunia bisnis. Bersama dengan penguatan ekspor, penguatan sektor manufaktur ini diharapkan dapat mendukung semakin solidnya kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2022," ungkap Febrio dikutip, Senin (9/5).

Keberlanjutan pemulihan ekonomi diharapkan dapat terus terjaga didukung oleh penguatan permintaan pada bulan Ramadhan dan hari raya Idulfitri sejalan dengan kebijakan cuti bersama dan mudik lebaran. Sementara itu, di tengah konflik geopolitik yang tengah terjadi, permintaan ekspor atas produk manufaktur Indonesia, khususnya produk berbasis komoditas, meningkat di bulan April.

Untuk itu, pelaku usaha terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan terus membuka lapangan kerja baru dan menambah persediaan. Pembukaan lapangan kerja tercatat berada pada indeks tertinggi sepanjang sejarah, setidaknya dalam 11 tahun terakhir.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top