Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Korsel Tambah Kekuatan Armada "Drone" Jadi Tiga Skuadron

Presiden Yoon: Korsel Tak Gentar Hadapi Korut

Foto : AFP/JEON HEON-KYUN

Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol, mengatakan bahwa setiap provokasi oleh Pyongyang harus ditanggapi dengan pembalasan tanpa ragu-ragu terlepas dari kepemilikan senjata nuklir Korea Utara (Korut). Penegasan Presiden Yoon itu disampaikan oleh kantornya setelah terjadi serangandroneyang diduga milik Korut.

LimadroneKorut masuk ke wilayah udara Korsel pada Senin (26/12) lalu yang menyebabkan militer Korsel mengerahkan jet tempur dan helikopter penyerang untuk menembak jatuh pesawat tak berawak itu.

"Kita harus menghukum dan membalas setiap provokasi oleh Korut. Itu adalah cara paling ampuh untuk mencegah provokasi," kata Presiden Yoon dalam pertemuan dengan para pembantunya, menurut sekretaris persnya Kim Eun-hye pada Rabu (28/12). "Kita tidak boleh gentar atau ragu walau Korut memiliki senjata nuklir," imbuh dia.

Dalam sidang kabinet yang berlangsung pada Selasa (27/12), Presiden Yoon menyebut insiden masuknyadroneKorut memperlihatkan kurangnya postur pertahanan dan kesiapsiagaan militer Korsel selama beberapa tahun ke belakang.

Serangandronepada Senin telah memicu kritik di Korsel tentang pertahanan udaranya, apalagi setelah diketahui bahwa salah satudronetersebut dikabarkan bisa terbang di sekitar wilayah udara Seoul dekat lokasi kantor Kepresidenan Korsel.

Presiden Yoon sendiri telah menegur militer, khususnya atas kegagalan untuk menjatuhkandronesaat mereka terbang di atas wilayah udara Korsel selama berjam-jam, serta menilai pihak militer tidak memiliki kesiapan dan tanggapan yang memadai dalam menangani insiden masuknyadroneKorut dan memerintahkan tindakan yang sesuai untuk menghadapi invasi serupa.

Menteri Pertahanan Lee Jong-sup mengatakan kepada parlemen pada Rabu bahwa Presiden Yoon telah memerintahkannya untuk mengirim pesawat tak berawak ke Korut sebagai tanggapan atas setiap serangan, bahkan jika risiko harus mempertaruhkan eskalasi.

Memanas

Hubungan Korut dan Korsel memanas sejak pemerintah konservatif pimpinan Presiden Yoon berkuasa pada Mei lalu. Dalam kampanye saat pencalonannya, Yoon berjanji akan tegas dalam menghadapi Korut.

Sementara itu Korut dilaporkan terus mengembangkan senjatanya dengan berbagai uji coba misil sepanjang tahun ini di tengah spekulasi negara itu telah bersiap untuk menguji senjata nuklir untuk ketujuh kalinya.

Sebelumnya pada Rabu, Kementerian Pertahanan Korsel mengumumkan rencana untuk menghabiskan 560 miliar won selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan pertahanannya terhadapdrone, termasuk pengembangan sistem senjata laser udara dan pengacau sinyal.

Selain itu Korsel juga akan memperluas kemampuan armada pesawat tak berawaknya menjadi tiga skuadron.

"Korsel juga bertekad untuk mendapatkan lebih banyak jet siluman dan kapal selam yang sanggup membawa misil balistik serta untuk mempercepat pengembangan sistem untuk mencegat roket," kata kementerian tersebut.

"Kami akan memperkuat kemampuan pembalasan kami untuk dapat menghancurkan fasilitas utama di manapun di Korut jika terjadi serangan nuklir atau penggunaan senjata pemusnah massal," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.ST/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top