Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Vietnam

Presiden Vo Van Thuong Mengundurkan Diri

Foto : AFP/Nhac NGUYEN

Presiden Vietnam, Vo Van Thuong

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, telah mengundurkan diri setelah hanya satu tahun menjabat, Partai Komunis yang berkuasa mengumumkan pada Rabu (20/3), ketika negara tersebut melakukan pembersihan besar-besaran terhadap korupsi.

Partai tersebut mengatakan Thuong bersalah atas pelanggaran serta kelemahannya, dan pengunduran dirinya diterima oleh komite pusat.

Kejatuhan dramatis pria berusia 53 tahun ini terjadi ketika Vietnam mengalami pergolakan politik besar-besaran, dimana pendahulunya dipaksa mundur dalam upaya pemberantasan korupsi yang menyebabkan beberapa menteri dipecat dan para pemimpin bisnis terkemuka diadili karena penipuan dan korupsi.

Sebuah pernyataan di situs partai mengatakan Thuong telah melanggar peraturan yang tidak ditentukan dan gagal memberikan contoh yang baik sebagai kepala negara.

"Pelanggaran dan kekurangan kamerad Vo Van Thuong telah menyebabkan opini publik yang buruk, mempengaruhi reputasi partai, negara dan dirinya sendiri secara pribadi," demikian bunyi pernyataan tersebut, yang awalnya dilaporkan olehVietnam News Agency(VNA). "Menyadari sepenuhnya akan tanggung jawabnya kepada partai, negara, dan rakyat, ia mengajukan pengunduran diri dari jabatannya," imbuhVNA.

Majelis Nasional Vietnam yang berwenang, akan mengadakan sidang luar biasa pada Kamis (21/3) untuk mengkonfirmasi pengunduran diri tersebut.

Thuong menjadi presiden pada 2 Maret tahun lalu setelah Presiden Nguyen Xuan Phuc mengundurkan diri dalam sebuah tindakan tiba-tiba yang tidak biasa bagi Vietnam, di mana perubahan politik telah lama diatur secara cermat dengan penekanan pada stabilitas.

Sebelum Phuc, hanya satu presiden Partai Komunis yang pernah mengundurkan diri, dan itu karena alasan kesehatan.

Ketika menjabat, Thuong mengatakan bahwa ia bertekad untuk memerangi korupsi, dan ia diyakini dekat dengan Sekretaris Jenderal Partai Nguyen Phu Trong, yang dipandang sebagai tokoh paling berkuasa di negara tersebut.

Intrik Internal

Alasan rinci mundurnya Thuong hingga berita ini ditulis pada Rabu malam belum dipublikasikan. Namun Kementerian Keamanan Publik Vietnam bulan ini mengumumkan pihaknya memperluas penyelidikan terhadap perusahaan pembangunan infrastruktur di tiga provinsi, termasuk di pusat Quang Ngai, tempat Thuong sebelumnya menjabat sebagai ketua partai.

Kementerian mengatakan perusahaan Phuc Son diduga memalsukan laporan keuangan untuk menghindari pajak, dan penyelidiknya menangkap sembilan orang termasuk lima pejabat dari Quang Ngai.

Namun analis Benoit de Treglode dari Institute of Strategic Research di Paris mengatakan kemungkinan besar ada intrik internal di Partai Komunis yang berada di balik tindakan tersebut.

"Mundurnya (Thuong) adalah bagian dari persaingan klan di dalam partai sebelum adanya pembaruan elit, mengingat kesehatan Trong memburuk," kata de Treglode kepadaAFP. "Ini bukan sekedar kasus korupsi, ini adalah awal dari manuver untuk menunjuk pemimpin baru Vietnam," imbuh dia.

Ketika Phuc mengundurkan diri pada Januari tahun lalu, media pemerintah mengatakan partai tersebut menganggap dia bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan para menteri senior di bawah kepemimpinannya selama masa jabatannya sebagai perdana menteri pada 2016-2021, sebelum ia menjadi presiden. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top