Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Turki Erdogan: Vladimir Putin Bersedia Mengakhiri Perang Sesegera Mungkin

Foto : Antara/REUTERS/GLEB GARANICH

Serdadu Ukraina mengendarai pengangkut personel lapis baja (APC) di dekat kota Izium yang belum lama ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kharkiv, Ukraina timur, pada 19 September 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Seperti dikutip dari VoA, Turki telah menjaga hubungan hangat dengan Rusia daripada negara-negara Uni Eropa lainnya.

Dalam wawancara yang sama, Erdogan juga menyinggung soal Swedia dan menyebut negara itu sebagai "tempat lahirnya terorisme."

Swedia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO sebagai tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Akan tetapi, Turki - anggota NATO - menentang hal itu karena menuduh Swedia memberlakukan embargo senjata terhadap Ankara dan mendukung kelompok-kelompok yang dianggap teroris.

Turki mencabut hak vetonya selama pertemuan puncak NATO Juni lalu dengan imbalan berupa kemajuan nyata terkait isu yang diangkatnya. Akan tetapi sejak saat itu Ankara menyebut negara-negara Nordik itu belum mengambil langkah-langkah yang diharapkannya.

Sebelumnya diberitakan, perang Vietnam pada 1955-1975, perang Afganistan 1979-1989, dan perang-perang kontemporer lainnya seharusnya mengajarkan kepada umat manusia bahwa pendudukan paksa wilayah asing sudah tidak relevan lagi dengan zaman.

Dari semua perang itu justru negara-negara kecil seperti Vietnam dan Afganistan bisa mematahkan adidaya seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet yang kekuatannya jauh lebih unggul dalam segala skala.

Kekuatan agresor memang sering melupakan satu hal yang membuat si kecil mengalahkan si besar. Dan itu adalah moral bertempur yang juga sedang terjadi di Ukraina saat ini.

Dalam perang Ukraina yang sudah hampir 7 bulan itu, tengah terjadi titik balik seperti dalam Perang Vietnam dan Afganistan di mana kekuatan lebih inferior membalikkan logika perang.

Adalah sukses kontra-ofensif Ukraina mulai akhir Agustus 2022 di bagian timur lautnya yang tengah diduduki Rusia yang menguakkan lagi fenomena unik mengenai kekuatan kecil yang bisa membalikkan pendulum perang.

Sebelum ofensif ke timur laut wilayahnya yang diduduki Rusia itu, Ukraina santer disebut bakal melancarkan serangan balasan ke Kherson yang berada di bagian selatan negeri itu.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top