Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Anggaran I Demokrat Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian Dua Imigran

Presiden Trump Ancam Tutup Perbatasan AS-Meksiko

Foto : AFP/APU GOMES

BANTU IMIGRAN l Seorang relawan Angels Leticia Aldrete sedang berada di area pegunungan, di Tecate, California, dekat perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat, Sabtu (29/12). Mereka menyediakan makanan dan minuman untuk imigran yang berada di daerah perbatasan itu. Aparat militer Amerika Serikat memperketat pengawasan imigran di daerah perbatasan itu.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengancam pilih membangun tembok hingga kelar atau menutup perbatasan.

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam bakal menutup jalur lintas perbatasan selatan dengan Meksiko kecuali dia mendapatkan anggaran negara untuk membangun tembok. Ancaman Trump ini meningkatkan ketegangan dengan Partai Demokrat seiring mulai bekerja Kongres baru pada 3 Januari 2019.

"Kita akan terpaksa menutup jalur selatan sepenuhnya jika Demokrat tidak memberi kita uang untuk menyelesaikan pembangunan tembok dan juga mengubah undang-undang imigrasi yang memberatkan negara kita," kata Trump lewat cuitan di akun Twitter, Sabtu (29/12) .

"Pilih membangun tembok hingga kelar atau kita menutup perbatasan."ancam Trump.

Partai Demokrat bakal mengambil alih DPR AS pada masa sidang awal Januari 2019 setelah memenangkan pemilu sela. Dengan jumlah suara mayoritas, Demokrat berencana untuk mengesahkan undang-undang anggaran AS secara cepat untuk mengakhiri penutupan pemerintahan, yang dimulai 22 Desember 2018. Trump menutup pemerintahan setelah permintaannya akan dana 5 miliar dollar AS atau sekitar 73 triliun rupiah tidak diberikan.

Politisi Demokrat menegaskan tidak akan memberikan pendanaan itu dalam anggaran negara yang bakal disahkan.

"Demokrat bersatu melawan proyek tembok Presiden yang tidak bermoral, tidak efektif dan mahal, yang dia janjikan bakal dibayar oleh Meksiko," kata Drew Hammill, juru bicara politisi senior Nancy Pelosi dari Demokrat.

Soal ini, politisi sekutu Trump di Partai Republik, Lindsey Graham, mengindikasikan konfrontasi Trump dan Demokrat belum akan berakhir. "Kepada Nancy Pelosi dan Demokrat di DPR: Tidak ada dana untuk tembok, tidak ada kesepakatan."

Juru bicara Senator Chuck Schumer dari Demokrat mengatakan ada tiga proposal pendanaan untuk keamanan perbatasan yang bisa diterima DPR dan Senat AS. " Trump harus memilih salah satunya," kata staf dari kantor Schumer

Perjalanan Panjang

Trump juga menyoroti tentan kematian dua bocah migran dalam tahanan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP). Trum menuduh kematian dua bocah itu akibat kesalahan Partai Demokrat. "Setiap kematian anak-anak atau orang lain di perbatasan sepenuhnya kesalahan Demokrat dan kebijakan imigrasi mereka,"kicaunya di Twitter, Sabtu (29/12) waktu setempat.

Trump menilai, kebijakan imigrasi memungkinkan migran melakukan perjalanan panjang dengan harapan dapat memasuki AS secara ilegal.

"Mereka tidak bisa. Jika kita tidak memilih tembok, mereka bahkan tidak akan mencoba," imbuhnya.

Seorang bocah laki-laki usia 8 tahun asal Guatemala meninggal dunia pada malam Natal di Gerald Champion Regional Medical Center di Alamogordo, New Mexico. Bocah itu diidentifikasi sebagai Felipe Gomez Alonzo. Dia sempat dibawa ke rumah sakit setelah petugas perbatasan melihat tanda-tanda penyakit dalam dirinya.

"Anak itu ditahan selama 90 menit tambahan untuk pemeriksaan dan kemudian dikeluarkan dari rumah sakit pada 24 Desember sore dengan resep amoxicilin dan Ibuprofen,"demikian pernyataan CBP.

Petugas perbatasan mendapati Alonzo menderita batuk-batuk .Dia didiagnosis menderita demam dan suhu tubuhnya mencapai 103 derajat Fahrenheit. Setelah mendapat dengan resep obat, dia masih sakit dan selanjutnya meninggal di rumah sakit.

Alonzo meninggal dunia usai kematian bocah perempuan usia 7 tahun bernama Jakelin Caal Maquin pada bulan ini. Gadis cilik yang juga berasal dari Guatemala itu mengalami dehidrasi karena tidak makan atau minum selama beberapa hari sebelum dia ditahan.

Seperti diketahui, keinginan Trump untuk menekan pembangunan tembok perbatasan menyebabkan terjadinya "shutdown"di pemerintahan. Hal tersebut terjadi setelah buntunya soal pendanaan tembok perbatasan antara Partai Republik dan Partai Demokrat, sesuai dengan janji kampanye Trump pada 2016 lalu.

Trump meminta pendanaan senilai 5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72,8 triliun, namun Demokrat tidak akan sepakat jika biaya keamanan perbatasan melebihi 1,3 miliar dollar AS atau Rp 18,9 triliun.AFP-P-4

Komentar

Komentar
()

Top