Presiden Terpilih Iran Tolak Bertemu Joe Biden
Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi,
TEHERAN - Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi, mendukung negosiasi perjanjian nuklir, namun menolak bertemu Presiden AS, Joe Biden, bahkan jika Washington DC mencabut semua jenis sanksi.
Dalam konferensi pers pertamanya usai memenangkan pemilu, bekas hakim konservatif itu membeberkan prioritas utama selama masa pemerintahannya, antara lain perbaikan hubungan diplomasi dengan negara-negara Teluk. Namun begitu dia kembali memperingatkan musuh bebuyutan Arab Saudi untuk menghentikan intervensi militer di Yaman.
Raisi yang berusia 60 tahun akan menggeser tokoh reformis, Hassan Rouhani, pada 3 Agustus mendatang. Sebagaimana perdana menteri saat ini, dia pun memprioritaskan pencabutan sanksi yang melumpuhkan ekonomi, terutama demi pemulihan pasca pandemi.
"Kami mendukung proses negosiasi yang menjamin kepentingan nasional kami. Amerika sebaiknya segera kembali ke Perjanjian Nuklir 2015 dan memenuhi komitmennya sesuai isi kesepakatan," kata Raisi yang termasuk ke dalam daftar pejabat Iran yang dikenakan sanksi AS.
Sejak April silam, kedua negara secara tidak langsung menegosiasikan perjanjian nuklir di Wina, Austria, bersama dengan Uni Eropa, Russia dan Tiongkok.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya