Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengembangan SDM

Presiden Minta Kampus Ajak Industri Ikut Didik Mahasiswa

Foto : SETKAB

Presiden RI, Joko Widodo

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta perguruan atau kampus berinisiatif mengajak pelaku industri atau praktisi ikut mendidik para mahasiswa. Dengan begitu, mereka mampu bersaing di pasar kerja yang semakin terbuka dan terglobalisasi.

"Ajak industri ikut mendidik para mahasiswa sesuai dengan kurikulum industri, bukan kurikulum dosen, agar para mahasiswa memperoleh pengalaman yang berbeda dari pengalaman di dunia akademis semata," kata Presiden Jokowi dalam Konferensi Forum Rektor Indonesia, Konvensi Kampus XXVII, dan Temu Tahunan XXII secara virtual yang dipantau di Yogyakarta, Selasa (27/7).

Presiden Jokowi mengatakan perguruan tinggi sangat membutuhkan kolaborasi dengan praktisi dan pelaku industri. Demikian pula sebaliknya, para pelaku industri sangat membutuhkan talenta dan inovasi teknologi dari perguruan tinggi.

Semakin Diperlukan

Menurut Jokowi, kolaborasi dunia industri serta praktisi dengan perguruan tinggi saat ini semakin diperlukan mengingat pandemi Covid-19 mendorong meluasnya proses disrupsi di berbagai sektor. "Banyak jenis pekerjaan yang hilang karena disrupsi, tetapi juga banyak pekerjaan baru yang bermunculan di masa kini dan masa yang akan datang karena disrupsi," kata dia.

Dengan demikian, kondisi tersebut menuntut perguruan tinggi meninggalkan cara kerja lama sehingga mampu menyiapkan mahasiswa lebih kompetitif. Menurut Presiden, akan banyak pengetahuan dan keterampilan yang menjadi tidak relevan lagi dalam beberapa tahun ke depan karena bermunculan pengetahuan baru yang dikembangkan oleh lembaga penelitian dan para praktisi.

Sementara itu, peneliti Ekonomi Indef, Ahmad Heri Firdaus sepakat dengan arahan Presiden agar pihak kampus mengajak pelaku industri atau praktisi industri untuk mendidik para mahasiswa agar bisa bersaing.

Hal itu penting supaya terjadi link and match antara lulusan dan dunia usaha serta industri. Heri berpandangan rendahnya serapan lulusan PT selama ini karena belum berjalannya program link and match ini. "Kendatipun saat ini sudah berjalan sepertinya belum maksimal," tegasnya.

Pengamat ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto mengatakan pemerintah harus melakukan perbaikan daya saing terutama dalam hal SDM untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang makin meningkat.

"Bila kita ingin bertahan terhadap terjangan pasar bebas dan guncangan ekonomi global, tidak ada cara lain dengan meningkatkan kulitas SDM dalam rangka membangun industri hilir yang kuat, dengan demikian membantu mengatasi defisit neraca perdagangan," kata Wibisono.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top