Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Resuffle" Kabinet

Presiden Jokowi Telah Menemui Megawati

Foto : ANTARA

Hasto Kristiyanto

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membenarkan jika Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah bertemu pekan lalu.

Namun, Hasto tidak secara gamblang menyebut pertemuan dua tokoh itu membahas secara khusus soal isu reshuffle kabinet Indonesia Maju yang akhir-akhir ini kencang berembus. "Kalau Bu Mega kan secara periodik bertemu Pak Presiden Jokowi. Sekitar 10 hari yang lalu juga ada pertemuan itu," kata Hasto di Jakarta, Jumat (23/4).

Isu pergantian menteri itu kencang berembus setelah Presiden Jokowi mengirim surat ke DPR tentang Perubahan Kementerian.

Presiden Jokowi melalui Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021, ingin menggabungkan Kemenristek ke Kemendikbud serta membentuk sebuah kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.

Paripurna DPR telah menyetujui surat presiden itu, yakni yang pertama ialah penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sehingga, nomenklaturnya berubah menjadi Kemendikbud dan Ristek. Kedua, pembentukan Kementerian Investasi untuk meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Hingga saat ini, belum jelas siapa yang akan menduduki jabatan menteri investasi, serta siapa yang akan didepak oleh Presiden dari Kabinet Indonesia Maju. Apakah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, atau Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro.

Menurut Hasto, selama ini pun, Jokowi dan Megawati rutin bertemu. Biasanya, tiga bulan sekali paling lama, kedua tokoh bertemu. Rata-rata waktu pertemuan dalam rentang seperti itu.

"Secara rutin dilakukan rata-rata sekitar tiga bulan itu ada pertemuan rutin," katanya.

Kata Hasto, pertemuan antara Presiden RI ketujuh dan Presiden RI kelima itu membahas masalah nasional strategis. "Membahas masalah kebangsaan," katanya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan sangat mungkin pertemuan antara Jokowi dengan Megawati itu memang secara khusus membahas isu reshuffle.

Karena bagaimanapun, Megawati merupakan Ketum PDIP yang merupakan partai koalisi utama pendukung Jokowi yang perlu didengar pendapatnya.

"Jokowi ingin memastikan agar dalam reshuffle nanti tak ada polemik di internal partai-partai koalisi Jokowi.

Jokowi bisa saja ingin memfinalisasi soal reshuffle, yang hingga kini molor-molor terus. Pertemuan itu saya pikir yang akan berujung reshuffle," katanya. n ags/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top