Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi -- TNI-Polri Harus Sigap Hadapi Potensi Kerawanan Jelang Pemilu

Presiden Jokowi Inginkan Pemilu 2024 Tak Tercoreng

Foto : istimewa

Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk menjaga kondusivitas Pemilu 2024 dan mencegah munculnya hal-hal yang dapat mencoreng pesta demokrasi tersebut.

"Tidak ada arahan khusus, tapi secara umum kita menjaga kondusivitas pemilu jangan sampai banyak hal yang mencoreng pemilu ke depan," kata Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri setelah diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/7).

Syukri mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden, PMII menyampaikan kontribusi organisasi untuk turut mencerdaskan pemilih muda agar dapat berpartisipasi dalam Pemilu.

"Bahwa hari ini PMII setingkat rayon, komisariat cabang, di level provinsi, kalau kita hitung ribuan forum seperti seminar untuk mencerdaskan pemilih muda," tuturnya.

Pada Pemilu 2024, kata Syukri, lebih dari 50 persen pemilih adalah pemilih muda. PMII ingin agar pemuda tidak hanya menjadi materi gimik politik, melainkan dapat menyumbang kontribusi yang signifikan dalam pesta demokrasi itu. "Kita juga sampaikan komitmen PMII terhadap bangsa dan negara untuk tidak menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan sebagainya," ujar dia.

Syukri juga mengatakan bahwa meskipun PMII menjalin komunikasi dengan Presiden, namun organisasi itu akan tetap kritis dalam merespons isu-isu kebangsaan. PMII, ujarnya, memiliki agenda rutin untuk selalu menjalin silaturahim kebangsaan dengan Presiden.

Lebih lanjut, Syukri mengatakan PMII berharap para peserta Pemilu 2024 dapat mengusung visi dan misi tentang kepemudaan seperti ketenagakerjaan bagi pemuda, dan pendidikan bagi pemuda. "Harapannya besok kita banyak dilibatkan dalam konsolidasi organisasi, konsolidasi demokrasi, dan konsolidasi dalam kenegaraan dan kebangsaan," ucap Syukri yang terpilih menjadi Ketum PB PMII pada Maret 2021.

Dalam pertemuan itu, PMII juga memberikan kajian berupa jurnal akademik terkait ibu kota Nusantara (IKN) setebal 350 halaman.

Potensi Kerawanan

Terpisah, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan TNI/Polri untuk selalu sigap menghadapi potensi kerawanan keamanan menjelang Pemilu serentak 2024.

Hal itu disampaikan Wapres saat memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas), di Auditorium Gajah Mada, Gedung Dwi Warna Lemhannas RI, Jakarta, Selasa.

"Pemerintah pusat dan daerah, beserta TNI dan Polri menjadi elemen pendukung keberhasilan Pemilu/Pilkada serentak 2024. Oleh sebab itu, saya harap para pemimpin di pusat dan daerah, maupun TNI dan Polri terus sigap dalam menjaga sinergi, keamanan, dan perdamaian, termasuk mewaspadai ancaman di media sosial yang berpotensi memecah-belah masyarakat," tegas Wapres.

Dalam kuliah umum yang dihadiri para 79 peserta yang diproyeksikan menjadi calon pemimpin di instansi TNI/Polri, kementerian dan lembaga itu, Wapres menyampaikan bahwa situasi global yang terus berubah juga akan mempengaruhi situasi di dalam negeri.

Teknologi digital memicu disrupsi di banyak lini kehidupan, sekaligus menawarkan peluang untuk bertumbuh.

Wapres menilai, situasi ini menuntut para pemimpin untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, cepat dan cermat, dalam menyikapi isu-isu global yang kian kompleks dan sulit diprediksi, serta merumuskan kebijakan yang mendatangkan maslahat, maupun solusi bagi beragam permasalahan nasional, regional, dan internasional.

"Di kawasan, Indonesia mencermati pengaruh rivalitas kekuatan dunia di Asia Pasifik. Melalui Keketuaan di ASEAN tahun 2023, Indonesia konsisten menyuarakan perdamaian, diplomasi preventif untuk mencegah konflik terbuka, serta upaya-upaya memperkuat kerja sama dan dialog," tuturnya.

Wapres juga meminta agar para peserta yang hadir kelak dapat menjadi pemimpin yang inklusif, memiliki wawasan kebangsaan, kemampuan untuk menjaga harmoni dalam kemajemukan, dan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan melalui penerapan moderasi.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top