Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Tsunami

Presiden Jokowi Apresiasi Kecepatan Evakuasi Korban

Foto : KORAN JAKARTA/FADHOLI

TINJAU LOKASI TSUNAMI | Presiden Joko Widodo saat memperhatikan kondisi Mutiara Carita Cottage, Pandeglang, Banten, yang terdampak akibat tsunami, Senin (24/12).

A   A   A   Pengaturan Font

PANDEGLANG- Bencana tsunami di Selat Sunda yang melanda wilayah Banten pada Sabtu (22/12) malam kemarin benar-benar membuat kerusakan salah satunya di sepanjang Pantai Carita, Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten. Hal itu diketahui saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban bencana tsunami dan melihat kondisi Mutiara Carita Cottage yang terdampak sangat parah akibat tsunami, Senin (24/12).

Di sela-sela peninjauan terlihat beberapa bangunan Mutiara Cottage hancur disapu air laut yang jaraknya kurang lebih 100 meteran ini. Tidak hanya bangunan, pohon kelapa yang ada di samping pantai dan tanggul penahan air juga terlihat ambruk diterjang tsunami.

Kondisi di tempat wisata itu benar-benar terlihat porak-poranda dan tidak teratur karena sampah berserakan. Sampah-sampah tersebut berasal dari pohon kelapa yang tumbang, bambu, batok kelapa, bongkahan bangunan, lemari es, kaca, piring makan hingga beberapa mobil dan bus yang sengaja ditinggalkan pemiliknya.

Setelah meninjau lokasi, Presiden meminta kepada jajarannya segera melakukan tindakan evakuasi serta memastikan penanganan darurat bagi para korban. "Saya melihat evakuasi sudah dilakukan secara cepat oleh TNI, Polri, dibantu oleh pemerintah daerah. Saya kira kecepatan-kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi," kata Presiden saat meninjau dampak kerusakan di sekitar Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Banten.

Presiden juga sudah memerintahkan kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk membeli alat-alat early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini sehingga masyarakat bisa waspada. Sebab, ia melihat bencana tsunami di Selat Sunda terjadi di luar perkiraan BMKG sehingga masyarakat tidak memiliki kesiapan untuk menyelamatkan diri.

Biasanya, lanjut Presiden peringatan dini akan potensi terjadinya tsunami dapat dikeluarkan terlebih dahulu dengan menganalisis secara cepat data gempa yang sebelumnya terjadi. Namun, tidak demikian halnya kali ini yang tanpa didahului oleh peristiwa gempa.

"Sudah saya perintahkan (pendidikan terkait bencana masuk kurikulum)," ucap Presiden Jokowi menjawab pertanyaan karena dalam kurun tahun 2018 ini sudah ada tiga bencana besar terjadi yakni gempa Lombok, tsunami Banten, serta gempa dan tsunami Palu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi terlebih dahulu mengunjungi para korban sesaat setelah mendarat di Lapangan Ahmad Yani, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Lokasi pertama yang dikunjungi yakni menemui para korban yang sedang mendapatkan penanganan di Puskesmas Labuan. Kunjungan ini dilakukan setelah Presiden mendapatkan penjelasan dari sejumlah pihak terkait mengenai peta dampak dan upaya penanganan yang telah dilakukan.

Setelah itu, Presiden beserta rombongan meninjau posko penanggulangan bencana Kementerian Sosial di Desa Rancateureup yang berjarak kurang lebih 100 meter dari Puskesmas Labuan. Di sini, Presiden sempat berbincang dengan para pengungsi yang ditampung di lapangan futsal. fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top