Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sistem Informasi - Jaga Ketenangan Menjelang Pilpres 2019

Presiden: Jangan Sebarkan Informasi Hoaks dan Fitnah

Foto : ANTARA /Hafidz Mubarak A

LAPOR KE BARESKRIM - Ketua KPU Arief Budiman (kanan) bersama Kabareskrim Komjen Pol Arief Sulistyanto (tengah) dan Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar (kiri) memberikan keterangan tentang hoaks tujuh kontainer surat suara yang telah tercoblos di Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta, Kamis (3/1).

A   A   A   Pengaturan Font

BLITAR- Presiden Joko Widodo mengajak semua lapisan masyarakat tidak menyebarkan informasi hoaks dan fitnah menjelang Pemilu 2019. Kepala Negara sangat menyayangkan beredarnya kabar bohong atau hoaks tentang suara suara Pilpres 2019 yang sudah dicoblos sebanyak tujuh kontainer. Padahal, kata Jokowi, surat suara belum dicetak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Ya itulah. Ini kan hoaks. Surat suara itu kan belum dicetak, sudah muncul fitnah-fitnah seperti itu. Marilah kita hindari fitnah-fitnah seperti itu. Ini sudah mendekati, tiga bulan lagi sudah masuk ke pilpres," kata Presiden Jokowi usai pemberian 2.500 sertifikat hak atas tanah di Pendopo Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (3/1). Isu surat suara yang sudah dicoblos pertama kali muncul pada Rabu (2/1) siang.

Kabar tersebut beredar luas di media sosial seperti YouTube, Twitter, Facebook, Instagram, hingga WhatsApp. Kabar itu juga sempat disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief. Melalui akun Twitter pribadinya, @ AndiArief__, Andi berkicau, "Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok.

Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar". KPU dan Bawaslu mendatangi Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu malam. Sebab, menurut informasi yang beredar, jutaan surat suara tersebut berada di Tanjung Priok. Setelah melakukan pengecekan dengan memeriksa sejumlah berkas bersama pihak Bea Cukai, KPU memastikan informasi tujuh kontainer surat suara pemilu yang sudah dicoblos adalah berita bohong.

Jokowi ingin semua pihak bisa saling menjaga ketenangan menjelang Pemilu 2019. "Semuanya harus sejuk dalam menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan politik sehingga tidak menjadi pikiranpikiran jelek dari masyarakat," ucap Jokowi. Capres nomor urut 1 ini berharap, ke depan tidak ada lagi isu hoaks yang bisa menimbulkan pikiran-pikiran negatif dan jelek mengenai kecurangan. "Bisa menjadi masalah hukum nanti kalau seperti itu dilakukan," tutup Jokowi.

Kejam dan Berlebihan

Di tempat terpisah, Ketua KPU, Arief Budiman, menilai penyebaran hoaks tujuh kontainer surat suara pemilu yang disebut tercoblos merupakan isu yang luar biasa, kejam, dan berlebihan. "Kali ini kami menganggap isu itu sangat luar biasa dan berlebihan. Kami merasa tidak cukup hanya menjawab dengan fakta dan data, tapi perlu dilaporkan agar kejadian seperti ini tidak berlanjut," kata Arief seusai melapor ke Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (3/1).

Arief menambahkan, setiap pekerjaan yang dilakukan KPU harus mampu dipertanggungjawabkan. Beberapa kali hoaks yang menyerang KPU selalu dijawab dengan fakta dan data, namun kini penyerangan harus direspons dengan pelaporan kepada polisi. Sementara itu, Kabareskrim Polri Arief Sulistyo berjanji akan mengusut kabar hoaks ini.

Sebagai langkah awal, Bareskrim Polri akan memanggil seluruh saksi, termasuk politikus Partai Demokrat Andi Arief." Kami akan bekerja profesional dan objektif dalam menindaklanjuti berita hoaks ini," tegas Arief.

fdl/rag/tri/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top