Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertahanan Negara

Presiden Ingin Industri Pertahanan Ditingkatkan

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari

RAMAH TAMAH - Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kedua dari kiri), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kiri) dan KSAD Jenderal TNI Mulyono (kanan) saat santap siang bersama di Ruang Keluarga, Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (14/12). Ramah tamah Presiden dengan Panglima TNI, KSAD dan KSAL tersebut membahas proses serah terima dan transisi jabatan Panglima TNI serta peningkatan industri-industri strategis.

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Presiden Joko Widodo meminta agar industri strategis pertahanan dalam negeri untuk terus ditingkatkan. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

"Tentunya hasil dari industri strategis ini sangat diperlukan termasuk adalah dukungan- dukungan yang sangat penting adalah seperti hasil dari yang sudah dilaksanakan PT PAL, PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/12).

Mendampingi Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono, dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi. "Industri strategis ini tentunya diperlukan penguatan untuk mendukung kegiatankegiatan yang diperlukan oleh TNI," tambah Kepala Staf Angkatan Udara ini.

Karena itu, terkait kemandirian industri strategis ini perlu dilakukan secara bertahap. "Sehingga kita tidak tergantung dengan industri- industri yang dari luar negeri. Contohnya kapal, tadi Kasal (Laksamana Ade Supandi) juga menyampaikan bahwa pembangunan galangan kapal itu juga ada tingkatannya.

Ada kapal-kapal yang mungkin lebih besar akan dibangun di mana, kalau yang lebih kecil itu akan dibangun di mana," ucap Panglima TNI. Menurutnya, industri kapal di negara-negara lain juga tergantung dengan kelasnya dan juga dengan alurnya. "Kalau alurnya seperti di Surabaya kurang bagus atau terbatas hanya untuk kapal ringan. Mungkin yang kapal-kapal panjang, yang besar akan di tempat lain. Tentang ini akan secara khusus dilaporkan oleh Kasal," jelas Panglima TNI.

Kesejahteraan Prajurit

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengatakan juga ikut dibahas terkait masalah kesejahteraan prajurit yang melaksanakan tugas di perbatasan yang jauh dari satuan induk dan jauh dari keluarga. "Ini agar diperhatikan terutama di daerahdaerah timur di daerah perbatasan.

Dan yang paling penting adalah memberikan juga rasa nyaman keluarganya karena apa? Apabila para prajurit ini sudah memiliki rumah pribadi akan merasa aman dan nyaman karena kebutuhan pokok akan perumahan prajurit sudah bisa dipenuhi," kata Marsekal Hadi.

fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top