Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Masyarakat Harus Segera Divaksin

Presiden Ingatkan Lagi Prokes untuk Cegah Korona

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan Covid-19. Warga di mana pun berada hendaknya mengurangi aktivitas yang tidak perlu.

"Saya meminta masyarakat untuk tetap tenang, disiplin menjaga protokol kesehatan, dan kurangi aktivitas yang tidak perlu," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari unggahan akun Instagram resmi @jokowi, di Jakarta, Minggu (13/2).

Presiden mengatakan pandemi Covid-19 di Indonesia, sebagaimana perkiraan, sedang menanjak dengan angka kasus positif harian yang mendekati puncak kasus seperti pada Juli 2021. Virus korona varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Presiden mengingatkan agar masyarakat yang belum divaksin untuk segera mendapatkan vaksin. "Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, booster, agar segera vaksin booster," ujar Presiden.

Pada Sabtu (12/2), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 55.209 kasus, sehingga secara akumulasi sejak Maret 2020 hingga saat ini, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 4,7 juta kasus, sebagaimana data Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Sedangkan kasus aktif per Sabtu (12/2) bertambah 22.532 kasus. Adapun jumlah masyarakat yang sudah mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19 adalah 135,2 juta, sementara yang sudah mendapatkan vaksin penguat atau booster sebesar 6,8 juta.

Tetap Waspada

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap varian baru Omicron meski gejalanya relatif lebih ringan.

"Karena tingkat penularannya tinggi sekali, tetap bisa membuat rumah sakit terbebani karena jumlah kasusnya tinggi, bukan karena beratnya," kata Tjandra dalam webinar kesehatan, Minggu.

Varian baru Covid-19 ini masih terus menular di berbagai belahan dunia. Meski sebagian yang mengalaminya adalah orang tanpa gejala dan kasus ringan, tetap ada juga korban jiwa. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam kurun 10 pekan sudah ditemukan 90 juta kasus varian Omicron. "Kurang lebih sama seperti seluruh kasus tahun 2020," kata Tjandra.

Ia mengatakan kasus reinfeksi juga lebih sering terjadi pada varian ini dari bukti-bukti bahwa Omicron bisa menembus imunitas yang ada pada orang yang pernah sakit. Dia mengingatkan lagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh untuk kembali menerima suntikan dosis penguat alias booster agar efikasi vaksin yang sudah turun menjadi naik.

Sebelumnya, perbincangan seputar varian Omicron di Indonesia diramaikan oleh pencegahan masuknya Omicron dari luar negeri, tapi kini pembicaraan bergeser ke transmisi lokal. Di berbagai negara, kasus Omicron sudah mulai turun setelah melewati waktu sekitar 1-2 bulan dari awal jumlah kasus mulai naik.

Namun ada juga negara-negara yang jumlah kasus Omicron masih terus bertambah. "Kita berharap kalau naik tidak terlalu tinggi kasusnya dan bisa segera turun," ujar dia.

Dilihat dari kasus Omicron di RSUP Persahabatan, gejala yang banyak terlihat adalah batuk kering (63 persen), nyeri tenggorokan (54 persen), pilek (27 persen), sakit kepala (36 persen), letih dan nyeri otot (60 persen), nyeri perut (5 persen), dan demam (18 persen).

"Dulu orang-orang ke rumah sakit dalam keadaan menggigil, sekarang keluhannya lebih ke saluran napas atas," katanya, menambahkan dulu gejala yang lebih dominan adalah demam.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, segera memeriksakan diri saat bergejala atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Bila terbukti positif, segera beritahu orang-orang yang pernah kontak dekat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top