Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pendemi Korona - Bima Arya Minta Pasien Isolasi di Asrama IPB Ditambah

Presiden: Fokus ke Pasien Covid-19

Foto : ANTARA/HO-Pemkot Bogor.
A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan dirinya dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Bogor pada Rabu (22/7), untuk menjelaskan mengenai perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Bogor.

"Saya tadi sore dipanggil Bapak Presiden ke Istana Bogor. Bapak Presiden meminta update perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Bogor," kata Bima Arya, di Balai Kota Bogor, Rabu petang.

Menurut Bima Arya, pada pertemuan tersebut dirinya menyampaikan laporan mengenai langkah-langkah penanganan Covid-19 di Kota Bogor, dari hulu sampai ke hilir.

Kepada Presiden Joko Widodo, Bima Arya menyampaikan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bogor fokus pada warga yang positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Ada puluhan warga yang menjalani isoman dan meninggal dunia. Saya sampaikan bahwa 85 persen warga isoman yang meninggal dunia itu belum divaksin. Data ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa vaksin itu efektif," katanya.

Bima Arya juga menyatakan, Satgas Covid-19 Kota Bogor telah membentuk relawan untuk pemantau warga yang menjalani isoman, termasuk penguatan bantuan logistik bagi warga yang menjalani isoman dan warga yang terdampak ekonomi.

Menurut Bima, Presiden Joko Widodo menyatakan, langkah penanganan Covid-19 di Kota Bogor sudah sejalan dengan langkah kebijakan pemerintah pusat yang fokus membantu kaum duafa dan warga terpapar secara ekonomi.

Pada langkah penanganan di hilir, Bima Arya menyampaikan, usulan, saran, dan permintaan kepada Presiden Jokowi, terkait dengan kebutuhan tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan. "Saya lihat Pak Presiden ada rencana melakukan percepatan pengadaan oksigen dengan cara impor. Impor juga ternyata tidak mudah, karena harus bersaing dengan negara lain yang membutuhkan," katanya.

Menurut Bima, Presiden juga menyatakan agar segera menyelesaikan persoalan krisis oksigen, sehingga daerah yang membutuhkan tidak perlu terus-menerus khawatir.

Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga melaporkan penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat untuk 72.000 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), serta untuk 77.500 KK warga Kota Bogor yang terdaftar pada Non-DTKS.

Tinjau Pusat Isolasi

Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya meminta pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Pusat Isolasi Asrama A5 IPB di kampus IPB Dramaga Bogor dapat ditambah, karena masih ada tempat kosong.

Bima Arya mengatakan hal itu saat meninjau Pusat Isolasi Covid-19 di Asrama A5 IPB, di kampus IPB, Dramaga, Bogor, Rabu. Pada peninjauan tersebut, Bima Arya didampingi oleh Rektor IPB Arif Satria.

Bima mendapat penjelasan bahwa pasien Covid-19 tanpa gejala dan dengan gejala ringan yang diisolasi di Asrama A5 IPB ada 67 orang.

Mendengar penjelasan hanya 67 orang pasien Covid-19 menjalani isolasi di Asrama A5 IPB, Bima Arya, meminta agar, jumlah pasiennya ditambah lagi, karena masih ada tempat tidur kosong. Di Asrama A5 IPB yang bangunannya lima lantai tersebut, kapasitasnya ada 184 tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Rektor IPB, Arif Satria menyatakan, ditempatkannya pasien Covid-19 untuk menjalani isolasi di asrama IPB, merupakan kepercayaan Pemerintah.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top