Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pascapencabutan PPKM

Presiden Bangun Optimisme dan Pastikan Ekonomi Membaik

Foto : ISTIMEWA

JOKO WIDODO Presiden Indonesia - Setelah PPKM dicabut, para pedagang berharap omzetnya lebih baik. Artinya, di tahun 2023, semuanya berharap dan optimisme lebih baik dari tahun 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo meninjau aktivitas perdagangan di Pasar Bawah, Kota Pekanbaru, untuk memastikan bahwa optimisme pedagang bisa terus meningkat pada tahun 2023 setelah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Saya masuk ke pasar bawah untuk melihat geliat ekonomi di pasar utamanya yang berkaitan dengan omzet apakah dibandingkan tahun 2021 lebih baik, para pedagang menyampaikan 2022 lebih baik," kata Presiden Jokowi, di Pekanbaru, Rabu (4/1).

Menurut Presiden Jokowi, setelah PPKM dicabut, para pedagang berharap omzetnya lebih baik. Artinya, di tahun 2023 semuanya berharap dan optimisme lebih baik dari tahun 2022.

Jokowi mengatakan kunjungannya tersebut memastikan bahwa optimisme para pedagang bisa terus meningkat di 2023.

"Saya masuk ke Pasar Bawah untuk melihat geliat ekonomi di pasar utamanya, yang berkaitan dengan omzet apakah dibandingkan tahun 2021 lebih baik, para pedagang menyampaikan 2022 lebih baik. Tapi setelah PPKM dicabut, para pedagang berharap omzetnya lebih baik. Artinya, di tahun 2023, semuanya berharap dan optimisme lebih baik dari tahun 2022," kata Jokowi.

Salah satu pedagang di Pasar Bawah, Masria, mengaku bangga karena Provinsi Riau menjadi provinsi pertama yang dikunjungi Presiden Jokowi di 2023.

"Pertama kali kami merasa bangga, di tahun 2023, kami dapat kunjungan di sini. Pertama sekali Pak Presiden (Jokowi) langsung ke Riau, kunjungan perdananya tahun 2023. Kami bangga sekali," kata Masria.

Menjaga Stabilitas

Ekonom Universitas Indonesia (UI), Teuku Riefky, menyampaikan dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2022, tantangan utama perekonomian Indonesia saat ini dan ke depannya yakni inflasi pascapencabutan PPKM.

"Apabila tidak dikelola dengan baik, inflasi dapat memukul sisi penawaran dari peningkatan biaya produksi dan sisi permintaan dari tergerusnya daya beli masyarakat," tegasnya kepada Koran Jakarta, Rabu (4/1).

Menurut Riefky, daya beli masyarakat sangat mempengaruhi omzet pedagang.

Ia menegaskan kegagalan dalam meyakinkan masyarakat bahwa inflasi akan dijaga stabilitas dan kenaikannya akan berdampak melonjaknya ekspektasi inflasi yang berujung pada peningkatan tabungan secara berlebihan dan penurunan konsumsi yang akan memukul pertumbuhan ekonomi ke depan.

Selain mengendalikan inflasi, yang perlu diwaspadai bebernya ialah penyebaran Covid, sebab jika tak diatasi lonjakan kasus tak terbendung yang memberi peluang adanya pembatasan mobilitas sehingga menekan konsumsi.

"Sejauh ini kondisi kita masih aman, tetapi pemerintah tetap perlu waspada dengan menjaga kebijakan yang adaptif sehingga aspek kesehatan bisa terjaga dan ekonomi juga dampak negatifnya bisa diminimumkan," ungkap Riefky.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top