Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 09 Nov 2024, 16:32 WIB

Prabowo: Perusahaan RI-Tiongkok Akan Teken Kontrak $10 Miliar

Presiden Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11).

Foto: Antara

BEIJING - Presiden Prabowo Subianto mengatakan sejumlah perusahaan Indonesia akan menandatangani kontrak dengan korporasi Tiongkok dengan nilai kesepakatan mencapai lebih dari 10 miliar dollar AS.

"Besok siang, Kamar Dagang dan Industri Indonesia akan mengadakan acara di mana akan ada kontrak-kontrak di bidang sains antara perusahaan-perusahaan Tiongkok dan perusahaan-perusahaan Indonesia yang jumlahnya lebih dari 10 miliar dolar AS," katanya.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Balai Besar Rakyat, Beijing, Sabtu (9/11), sebagai bagian dari agenda kunjungan kenegaraannya ke Tiongkok selain bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Tiongkok (NPC) Zhao Leji.

"Saya berterima kasih atas pernyataan PM Li bahwa kita perlu mengambil langkah-langkah praktis dan saya kira kita bergerak sangat cepat dengan langkah-langkah praktis," ungkap Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo mengatakan investasi dari perusahaan-perusahaan Tiongkok ke Indonesia saat ini jumlahnya sangat besar.

"Jadi saya kira ini menunjukkan kolaborasi, dan juga meningkatnya partisipasi perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan perusahaan-perusahaan Indonesia demi keuntungan kedua negara kita," kata Prabowo menambahkan.

Apalagi, kata Prabowo, Indonesia dan Tiongkok akan merayakan peringatan hubungan diplomatik ke-75 tahun pada 2025.

"Saya kira tahun depan saat kita merayakan hubungan diplomatik ke-75 tahun, dan (kepada) semua pihak saya ingin sampaikan bahwa dalam segala bidang kerja sama menunjukkan peningkatan. Peningkatan yang signifikan," kata Prabowo

Dalam pertemuan tersebut, PM Li Qiang mengatakan, ketika Presiden Prabowo memilih China sebagai negara pertama kunjungan kenegaraannya setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI, itu mencerminkan pentingnya hubungan Tiongkok-Indonesia.

"Kunjungan ini juga mencerminkan betapa pentingnya perhatian Bapak Presiden dan pemerintahnya terhadap perkembangan hubungan Tiongkok-Inddonesia. Melalui upaya bersama kedua belah pihak, hubungan Tiongkok-Indonesia terus meningkat dan memasuki tahap baru dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama," kata PM Li Qiang.

Kerja sama Indonesia-Tiongkok yang saling menguntungkan di berbagai bidang itu, menurut PM Li, semakin erat dari hari ke hari.

"Hal itu membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara. Tidak peduli bagaimana perubahan situasi internasional, Tiongkok bersedia untuk selalu menjadi tetangga dan mitra yang baik bagi Indonesia," ungkap PM Li.

PM Li juga menegaskan bahwa Pemerintah Tiongkok percaya dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami percaya pada pemerintahan Indonesia yang baru. Kami juga akan meneruskan kebijakan persahabatan terhadap Indonesia dan mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia untuk terus mencapai level yang lebih tinggi," kata PM Li  menambahkan.

Dalam kunjungan ke Beijing itu, Presiden Prabowo Subianto didampingi sejumlah menteri. 

Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Selanjutnya ada juga Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.