Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Korporasi

PPRO Berencana Emisi Obligasi Rp600 Miliar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten properti, PT PP Properti Tbk (PPRO), berencana untuk menerbitkan surat utang atau obligasi tahap III senilai 600 miliar rupiah. Jumlah tersebut merupakan bagian dari skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I senilai 2 triliun rupiah.

Direktur Keuangan PP Properti, Indaryanto, mengatakan dana hasil penerbitan obligasi tahap III akan digunakan untuk menopang belanja modal (capital expendicture/capex) tahun 2019 sekitar 1,1-1,3 triliun rupiah. Adapun pada 2018 lalu, Perseroan telah menerbitkan obligasi senilai 660 miliar rupiah dan di awal tahun ini sebesar 800 miliar rupiah. "Sisanya sekitar 600 miliar rupiah rencananya akan diterbitkan tahun ini juga," ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/4).

Menurut Indaryanto, apabila untuk memenuhi kebutuhan pendanaan capex berasal dari pinjaman perbankan dinilai cukup memberatkan Perseroan ketimbang menerbitkan obligasi. "Jadi, PUB ini juga salah satu cara untuk mendukung capex. Kami juga mempertimbangkan untuk menertbitkan MTN (Medium Term Notes)," ucap Indaryanto.

Hemat Capex

Sementara itu, Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat, menjelaskan pada tahun ini Perseroan akan lebih menghemat penggunaan capex untuk melanjutkan strategi investasi. Sumber pendanaan capex berasal dari kas internal sebesar 30 persen dan selebihnya dari pinjaman perbankan dan penerbitan surat utang. Kendati demikian, alokasi besaran capex tahun 2019, diyakini akan mampu menopang sejumlah target yang dipasang Perseroan di tahun ini.

"Kami targetkan pertumbuhan marketing sales tahun ini sebesar 20 persen dan laba bersih sebesar 550 miliar rupiah naik dari 2018 sebesar 471 miliar rupiah," jelas dia.

Sepanjang tahun 2018, Perseroan membukukan laba bersih sebesar 471 miliar rupiah atau meningkat 6,08 persen, dibandingkan tahun 2017 sebesar 444 miliar rupiah. Kenaikan laba tersebut ditopang oleh peningkatan marketing sales yang meningkat 13 persen menjadi 3,48 triliun rupiah, dari tahun 2017 sebesar 3,01 triliun rupiah.

Kenaikan marketing sales tahun lalu dikontribusikan dari Proyek Grand Shamaya Surabaya sebesar 30 persen, Grand Dharmahusada Lagoon Surabaya sebesar 18 persen, Westown View Surabaya sebesar 15 persen, Grand Sungkono Lagoon Surabaya sebesar 13 persen, Grand Kamala Lagoon Kalimalang sebesar 6 persen, dan proyek-proyek realti serta komersial lainnya. "Marketing sales yang diraih PP Properti telah membuktikan kinerja yang tetap tumbuh positif, meskipun banyaknya tantangan di Industri properti pada tahun 2018," kata Taufik. yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top