Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pasar Modal

PPKM Berdampak pada Kinerja Bursa Domestik

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berdampak pada kinerja pasar modal domestik meski relatif sudah diantisipasi oleh pelaku pasar.

"Kebijakan pemerintah dalam memberlakukan PPKM sejak 3 Juli yang terus diperpanjang hingga saat ini, terus memberikan dampak pada kinerja pasar modal Indonesia. Meskipun demikian, OJK menilai pelaku pasar sudah cukup siap dalam merespon hal tersebut. Terbukti sampai dengan saat ini, pasar masih bergerak sideways dengan tren IHSG masih mencoba bertahan di level 6.000 dan terkadang menunjukkan penguatan seiring dengan kondisi pemulihan ekonomi nasional," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen saat membuka acara Opening Public Expose Live 2021 (Pubex Live 2021) secara virtual di Jakarta, Senin (6/9).

Per 31 Agustus 2021, IHSG berada pada posisi 6.150,07 poin atau naik sebesar 2,86 persen (ytd). Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 6,13 persen (ytd) dari sebelumnya sebesar Rp6.968,94 triliun per 30 Desember 2020 menjadi sebesar Rp7.395,89 triliun.

Kemudian, dari aset obligasi yang tercermin dalam Indonesia Composite Bond Index (ICBI), per 31 Agustus 2021, juga telah mengalami peningkatan sebesar 4,35 persen (ytd) dari sebelumnya tercatat sebesar 314,25 poin menjadi 327,93 poin.

Sementara itu, dari sisi suplai, OJK juga telah mengeluarkan surat pernyataan efektif atas pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum untuk 126 emisi, dengan total nilai hasil penawaran umum mencapai 255,45 triliun rupiah. Sebanyak 38 di antaranya adalah emiten baru. Penambahan jumlah emiten baru tersebut juga tercatat masih tertinggi di bursa Asean.

"Selanjutnya, dari sisi demand, kita juga melihat fenomena peningkatan jumlah investor di pasar modal yang terus bertumbuh secara signifikan. Kami mencatat jumlah SID mencapai 6,09 juta atau meningkat sebesar 56,95 persen secara year to date," ujar Hoesen.

Dominasi Milenial

Peningkatan jumlah investor tersebut, lanjut Hoesen, nyatanya didominasi oleh kaum milenial dan generasi Z yang berumur di bawah 30 tahun yang tercatat mencapai 58,45 persen dari total Investor. Hoesen menyampaikan berbagai indikator pasar yang bergerak cukup positif tersebut, cukup memberikan optimisme terkait perkembangan pasar modal Indonesia pada 2021.

"OJK akan terus bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk menjaga stabilitas perekonomian termasuk pasar modal Indonesia," kata Hoesen.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top