Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Potensi Bebalik Arah Terbuka

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mata uang dollar AS menguat dalam perdagangan akhir, Senin (16/8) waktu New York, Amerika Serikat (AS) atau Selasa (17/8) pagi WIB di tengah melemahnya euro dan pound Inggris. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menjadi tekanan terhadap pergerakan mata uang rupiah.

Indeks mata uang dollar yang diukur dari greenback terhadap enam mata uang utama mengalami peningkatan 0,11 persen menjadi 92,6234.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup menguat didukung penurunan kasus harian Covid-19 di Tanah Air. Rupiah ditutup menguat 15 poin atau 0,1 persen dari penutupan akhir pekan lalu menjadi 14.373 rupiah per dollar AS.

"Dari domestik, memang faktor positif terlihat dari penurunan penyebaran harian covid setelah PPKM sekitar 1,5 bulan menunjukkan efektivitas dan pasar berharap akan dilakukan pelonggaran sedikit-sedikit," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Senin (16/8).

Dari domestik lainnya, lanjut Rully, pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Tahun Sidang 2021 - 2022 oleh Presiden Joko Widodo telah diantisipasi pasar, termasuk asumsi-asumsi makro ekonomi di dalamnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top