Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pos Indonesia Percepat Distribusi Bantuan Pengentasan Stunting

Foto : ANTARA/Vicki Febrianto

Petugas melakukan pengecekan data kepada salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan pangan pengentasan stunting (BPPS) di Kantor Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (28/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Pos Indonesia percepat distribusi bantuan penanganan stunting

MALANG - PT Pos Indonesia mempercepat proses distribusi Bantuan Pangan Pengentasan Stunting (BPPS) tahap dua yang dilakukan di Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.

Senior Vice President Enterprise BusinessPT Pos Indonesia Arifin Muchlis di Kota Malang, Jumat, mengatakan pendistribusian BPPS tahap dua berupa daging ayam satu ekor dan telur itudisalurkan kepada 265 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Blimbing.

"Kami melakukan pendistribusian BPPS kepada 265 KPM yang menerima bantuan dalam bentuk ayam karkas dan telur di Kecamatan Blimbing. Tercatatdi Kota Malang dan Kabupaten Malangada 22.596 KPM yang menerima bantuan," kata Arifin.

Pihaknya memastikan distribusi BPPStersebut berjalan sesuai jadwal dan telah disiapkan sarana dan prasarana pendukungnya, seperti15.315 SDMtersebar di tujuh provinsi, termasuk di Jawa Timur, serta 6.410 sarana lainnya.

Dalam kesempatan ituDirektur Komersial ID FOOD Nina Sulistyowati menambahkan pihaknya selaku penyedia ayam dan telur memastikan bahwa proses pendistribusian BPPS bisa berjalan sesuai rencana.

"Saat ini masuk pada tahap keduadan akan dilanjutkan untuk tahap tiga. Direncanakan akan selesai pada pertengahan Agustus 2023. Dengan program inidiharapkan bisa menekanstuntingdi Indonesia," kata Nina.

Proses pendataan telah dilakukan bersama sejumlah pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah daerah (pemda) setempat huna memastikan bantuan tepat sasaran kepada keluarga rawanstunting.

"Data kami juga bekerja sama dengan dinas. Jadi semua terdata dengan baik. Selain itu pendataan dilakukan secara digital, untuk memastikan bahwa bantuan ini diterima oleh keluarga rawanstunting," katanya.

Sementara itusalah satu KPM warga Kelurahan Arjosari, Ayu Chandra (37), bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut. Ia berharappemerintah akan banyak memberikan bantuan, khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu.

Ia menambahkanproses untuk menerima bantuan untuk penangananstuntingtersebut tidak menyulitkan dan tidak membutuhkan waktu yang panjang.

"Alhamdulillah saya mendapatkan bantuan ini. Dapat bantuan ayam dan telur, ini diberikan untuk anak saya," kata ibu dari empat orang anak tersebut.

Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Indonesia yang direncanakan menerima bantuan pemerintah berjumlah 1.446.089 KRS, yang berada di tujuh provinsi yakni Jawa Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Barat, Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur.

Bantuan telur dan daging ayam tersebut merupakan bagian dari Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) tahun 2023, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalampengentasan penduduk rawan pangan danstunting.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Alfred

Komentar

Komentar
()

Top