Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Porsi Gas Bumi untuk Domestik Makin Besar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan porsi gas bumi untuk kebutuhan domestik. Tahun 2023 misalnya kebutuhan untuk domestik lebih besar dibanding ekspor.

Meski demikian, industri masih mengeluhkan masih tingginya harga gas bumi yang menghambat daya pacu sektor manufaktur.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji menyebut, pada 2023 pemanfaatan gas bumi untuk kepentingan domestik lebih besar dari pada porsi ekspor.

Kementerian ESDM mencatat, realisasi penyaluran gas bumi domestik tahun lalu sebesar 3.745 billion british thermal unit per day (BBTUD) atau 68,2 persen dari total pemanfaatan gas bumi sebesar 5.494 BBTUD. Sisanya, 1.749 BBTUD atau 31,8 persen dialokasikan untuk ekspor.

"Pemanfaatan gas untuk dalam negeri sudah mencapai 68,2 persen atau secara nominal 3.475 BBTUD kurang lebih hampir angka yang sama untuk satuan mmscfd. Jadi 2/3-nya untuk dalam negeri, ini sudah berbalik dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama untuk kebutuhan industri," ujarnya pada saat menyampaikan capaian kinerja sektor migas pada 2023, di Jakarta, Selasa (16/1).

Tutuka menjelaskan, porsi gas domestik terbesar diberikan untuk sektor industri, yakni 1.515,8 BBTUD atau 40,5 persen, kemudian diikuti pemanfaatan industri pupuk sebesar 692,43 BBTUD dan sektor kelistrikan sebanyak 683,49 BBTUD.

Selanjutnya, Tutuka merinci, porsi gas bumi domestik juga dialokasikan untuk Liquefied Natural Gas (LNG) domestik sebesar 524,62 BBTUD dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebanyak 77,69 persen. Terdapat pula pemanfaatan untuk city gas sebesar 16,14 BBTUD dan 5,86 BBTUD untuk Bahan Bakar Gas (BBG).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top