Populasi Bumi Tembus 8 Miliar Jiwa saat Sumber Daya Semakin Berkurang
Kepala Dana Kependudukan PBB, Natalia Kanem
Foto: SALEH AL-OBEIDI/AFPNEW YORK - Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) menyatakan jumlah penduduk dunia pada 15 November mendatang akan mencapai delapan miliar jiwa. Sebagian besar ahli baru-baru ini mengatakan masalah yang lebih besar adalah konsumsi sumber daya yang berlebihan oleh penduduk terkaya.
"Delapan miliar orang, ini adalah tonggak penting bagi kemanusiaan," kata Kepala Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Natalia Kanem, memuji peningkatan harapan hidup dan lebih sedikit kematian ibu dan anak.
"Namun, saya menyadari momen ini mungkin tidak dirayakan oleh semua orang. Beberapa mengungkapkan keprihatinan bahwa dunia kita kelebihan penduduk. Saya di sini untuk mengatakan dengan jelas bahwa banyaknya nyawa manusia bukanlah alasan untuk takut," katanya dikutip dari The Straits Times.
Jadi, apakah terlalu banyak dari kita untuk ditopang bumi? Banyak ahli mengatakan ini adalah pertanyaan yang salah. Alih-alih takut kelebihan populasi, kita harus fokus pada konsumsi berlebihan sumber daya planet oleh orang terkaya di antara kita.
"Terlalu banyak untuk siapa, terlalu banyak untuk apa? Jika Anda bertanya kepada saya, apakah saya terlalu banyak? Saya rasa tidak," kata peneliti dari Laboratorium Populasi Universitas Rockefeller, Joel Cohen, kepada AFP.
PBB juga memperkirakan bahwa bumi akan menjadi rumah bagi 9,7 miliar orang pada 2050 dibanding jumlah saat ini sekitar delapan miliar jiwa. Direktur Eksekutif dari Population Matters, Robin Maynard, mengatakan perlu ada penurunan populasi.
Menurut dia, salah satu pertanyaan tersulit yang muncul ketika membahas kependudukan adalah tentang pengendalian fertilitas. Bahkan ada yang percaya akan perlunya menurunkan populasi bumi dengan melindungi hak-hak perempuan.
"Tetapi, hanya melalui cara yang positif, sukarela, menghormati hak dan bukan contoh yang menyedihkan dari pengendalian populasi," ujarnya.
Project Drawdown, sebuah LSM, mencantumkan pendidikan dan keluarga berencana di antara 100 solusi teratas untuk menghentikan pemanasan global. "Populasi yang lebih kecil dengan tingkat konsumsi yang berkelanjutan akan mengurangi permintaan energi, transportasi, material, makanan, dan sistem alam," katanya.
Tambahan Tekanan
Vanessa Perez-Cirera dari World Resources Institute setuju bahwa "setiap orang yang lahir di planet ini memberikan tekanan tambahan pada planet ini".
"Ini adalah masalah yang pelik. Kita harus menolak gagasan bahwa elite menangkap narasi ini dan mengatakan kita perlu membatasi pertumbuhan penduduk di Selatan," katanya.
Dia percaya perdebatan yang paling menarik bukanlah tentang jumlah orang, tetapi "distribusi dan pemerataan".
Cohen menunjukkan bahwa meskipun saat ini kita menghasilkan cukup makanan untuk delapan miliar orang, masih ada 800 juta orang yang "kurang gizi secara kronis".
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 4 Libur Panjang Akhir Bulan, Pemerintah Atur Operasional Angkutan Barang
- 5 Pelibatan UMKM-Koperasi di Program Pemerintah Bantu Wujudkan Ekonomi 8 Persen
Berita Terkini
- BRI Salurkan KUR Rp184,98 Triliun bagi 4 Juta UMKM pada 2024
- Gempa Bumi Berkekuatan 6,0 Guncang Taiwan
- Universal Rilis Teaser Baru Film Live-Action ‘How to Train Your Dragon’
- Gawat! Banjir di Grobogan Genangi Rel KA Semarang-Surabaya
- Olivia Rodrigo akan Tampil di Konser Amal FireAid untuk Korban Kebakaran LA