Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Polres Trenggalek instruksi jajaran tanggap darurat bencana karhutla

Foto : ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek

Petugas khusus dari kepolisian ikut membantu dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di salah satu lereng gunung yang terbakar di Trenggalek, Senin (2/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Trenggalek, Jawa Timur - Polres Trenggalek, Jawa Timur, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, mulai dari tingkat babinkabtibmas, polsek hingga lingkup polres, untuk siaga penuh melakukan tindakan tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya.

"Kami siagakan tim khusus yang dapat digerakkan sewaktu-waktu, berikut peralatan yang kami miliki," kata Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono di Trenggalek, Selasa.

Personel khusus itu disiapkan mulai dari tingkat polres hingga polsek, dengan tugas pokok membantu pemangku kepentingan di lingkungan tugasnya dalam menangani karhutla.

Tak hanya langkah penanggulangan, pihaknya juga meminta kepada seluruh personel di wilayah hukum Polres Trenggalek untuk secara aktif melakukan langkah mitigasi karhutla, mulai dari pemetaan dan patroli di daerah rawan hingga sosialisasi kepada masyarakat sebagai langkah mitigasi.

"Dengan kesiapsiagaan dan kolaborasi yang apik denganstakeholderserta edukasi yang intens, diharapkan potensi karhutla di Trenggalek dapat ditekan sekecil mungkin," katanya.

Senada, Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek Triadi Atmono mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di area hutan, apalagi kegiatan yang berpotensi memicu terjadinya kebakaran.

Apalagi musim kemarau saat ini jauh lebih kering ketimbang tahun sebelumnya akibat fenomena alam.

"Sehingga kami imbau untuk ekstra hati-hati. Misal, kalau membuang puntung rokok ya dipastikan sampai benar-benar padam. Jangan masih nyala terus ditinggal begitu saja," ujarnya.

Selain sosialisasi, petugas juga sudah memasang rambu-rambu tanda bahaya di area-area krusial yang rentan terjadi kebakaran.

Pemasangan rambu itu, kata Triadi, menggandeng Perhutani, karena hampir 45 persen lebih milik Perhutani.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top