Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Pejabat

Politikus Malaysia Dikecam Kaitkan Gempa Palu dengan LGBT

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, mendapat kecaman dari berbagai kalangan setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait dengan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Hamidi mengatakan gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah itu merupakan peringatan dari Tuhan karena Indonesia membiarkan praktik lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) di sana. Para menteri Malaysia langsung mengkritik mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia tersebut. Para menteri Malaysia mendesak Hamidi untuk fokus ke isu-isu yang fundamental, seperti korupsi.

Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Perkembangan Komunitas, Hannah Yeoh, mengingatkan Hamidi bahwa korupsi merupakan penyakit sosial terbesar di Malaysia saat ini dibandingkan isu LGBT.

"Dari semua isu-isu mendesak yang bisa diangkat pemimpin oposisi @Zahid_ Hamidi, dia memilih ini," tulis Yeoh lewat akun Twitter-nya. Kecaman juga disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, yang menanyakan nasib apa yang bakal diterima orang yang mencuri uang rakyat.

"Bagaimana dengan mereka yang korup dan bersekongkol dengan orang-orang yang mencuri uang rakyat? Akankah terjadi kemalangan?" tanyanya. Pang Khee Teik, aktivis HAM terkemuka di Malaysia, menyebut komentar Hamidi tersebut "bukti bahwa tiap kali seorang politikus dalam masalah, orang-orang LGBT disalahkan."

"Lain kali Anda mendengar seorang politikus mengatakan bahwa orang-orang LGBT menyebabkan bencana alam, harap diingat bahwa itu disebabkan kariernya akan tertelan oleh bumi," cetusnya. Komentar Hamidi tersebut juga menuai kemarahan para netizen.

Seorang pengguna Facebook menyebut komentar Hamidi sebagai "pernyataan bodoh dan tidak bertanggung jawab". Hamidi, yang merupakan pemimpin sebuah partai Islam yang mendapat sedikit suara dalam pemilu Mei lalu, menyampaikan hal itu bagi parlemen sebagai peringatan atas terus berkembangnya komunitas gay di negara itu.

Pernyataan itu merupakan tekanan terbaru terhadap kaum homoseksual di Malaysia dalam beberapa bulan terakhir, setelah para pejabat, termasuk perdana menteri yang juga menentang hak-hak gay dan lesbian. Sebelumnya, dua lesbian mendapat hukuman cambuk karena melanggar larangan hubungan sesama jenis.

Mantan wakil perdana menteri yang sekarang menghadapi penjara karena kasus korupsi itu mengatakan, terdapat lebih dari seribu orang kaum LGBT dari korban gempa dan tsunami di Palu barubaru ini. "Akibatnya, seluruh daerah itu hancur. Ini hukuman dari Allah," ujarnya, Selasa (23/10).

Gempa berkekuatan 7,5 skala Ricther dan tsunami menerjang pesisir Palu, Sulawesi, pada 28 September lalu. Lebih dari dua ribu jenazah ditemukan dan diduga kuat lima ribu orang lainnya masih berada di bawah reruntuhan bangunan dan beberapa wilayah yang sulit dijangkau.

AFP/SB/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top