Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perebutan Pengaruh

Balakrishnan: Negara-negara Butuh "GNB Baru"

Foto : AFP/OSCAR DEL POZO

Menlu Singapura, Vivian Balakrishnan

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Ada jalan bagi negara-negara di dunia untuk terus berkolaborasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan di tengah fragmentasi global akibat ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Hal itu diutarakan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, dalam pidatonya di Konferensi Global Next STEP pada Rabu (9/11) yang diselenggarakan oleh lembagathink-tankPeterson Institute for International Economics dan Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew.

Dalam pidatonya, Menlu Balakrishnan juga menyerukan perlunya "gerakan non-blok" (GNB) baru untuk sains, teknologi, dan rantai pasokan, sebagai tanggapan terhadap konsekuensi yang sangat merusak dari perpecahan teknologi dan ekonomi yang sebenarnya dan disebabkan antara dua negara adidaya tersebut.

Ketika mendeskripsikan seruaaaannya, Menlu Balakrishnan menyatakan bahwa gerakan non-blok baru itu harus multipolar, terbuka, dan berbasis aturan.

"Harus ada komitmen untuk ilmu pengetahuan terbuka, pembagian yang adil dan pemanenan atas kekayaan intelektual, dan adanya sistem di mana kita akan bersaing untuk menjadi yang paling inovatif, andal, dan dapat dipercaya, daripada dinilai hanya dari sisi mana kita telah mengambilnya," ucap dia.

Gerakan non-blok yang asli adalah sebuah forum yang diikuti sekitar 120 negara dan dibentuk selama puncak Perang Dingin pada 1961 oleh negara-negara yang ingin menentukan arah kebijakan luar negeri mereka sendiri di luar konflik antara AS, Uni Soviet dan sekutu-sekutu mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top