Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rusuh Papua

Polisi Ungkap Pihak Asing Provokasi Unjuk Rasa di Papua

Foto : ANTARA/ZABUR KARURU

DIJAGA APARAT I Prajurit TNI AD berjaga di depan halaman Bank BNI wilayah Jayapura di Kota Jayapura, Papua, Senin (2/9). Sejumlah perkantoran beraktivitas kembali setelah sempat tutup pascaunjuk rasa warga Papua.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Mabes Polri sudah memetakan adanya dugaan keterlibatan pihak asing dalam memperkeruh aksi unjuk rasa di Papua. Aksi pihak asing ini berupaya memprovokasi aksi demo, dari yang awalnya tidak mengkhawatirkan menjadi rusuh.

Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol M Iqbal, pihaknya memetakan ada pihak asing yang berupaya memprovokasi aksi unjuk rasa di Papua dan Papua Barat. "Ada pihak luar yang mencoba untuk memanaskan situasi di sini (Papua dan Papua Barat). Intinya, ada agenda setting-lah. Pihak-pihak dari luar negeri ini mencoba untuk memprovokasi keadaan di sana, dari yang tadinya tidak mengkhawatirkan menjadi sangat mengkhawatirkan. Kita sudah petakan itu," kata Iqbal.

Dijelaskannya, ada lebih banyak masyarakat di Papua dan Papua Barat, yang menginginkan situasi di Papua dan Papua Barat itu kondusif. "Masyarakat kita di Papua dan Papua Barat yang sangat damai dan sangat enjoy dengan NKRI," tukas Iqbal.

Hal itu diketahui dari banyak kabupaten dan kota yang masih sangat NKRI dibanding yang rusuh dalam aksi demo kemarin. Karena itu, untuk mengetahui siapa pihak asing yang berusaha menjadi provokator di Papua dan Papua Barat, Polri bekerja sama dengan Kemenlu dan BIN. "Kita sedang bekerja dengan kementerian dan lembaga terkait," ujar Iqbal.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian telah mendapatkan bukti kalau kelompok-kelompok yang memprovokasi warga untuk melakukan kerusuhan, memiliki jaringan dengan kelompok lain di luar negeri. "Kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network (jaringan) di internasional ya, kami harus menangani memang di dalam negeri dan di luar negeri," kata Tito.

Berdasarkan bukti itu, Polri akan bekerja sama dengan Kemenlu dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengungkap siapa dalang di balik aksi berujung rusuh di Papua dan Papua Barat.

Relatif Aman

Ditambahkannya, pihaknya dan Panglima TNI akan ke Papua untuk mengendalikan keamanan secara maksimal. "Saya sendiri dan Bapak Panglima nanti, kemungkinan besar, besok (hari ini) akan ke sana ya untuk mengendalikan betul-betul sehingga situasi terkendali dan melakukan langkah penegakan hukum," kata Tito.

Pihaknya mengatakan akan tinggal di Papua selama seminggu. "Paling tidak mungkin empat, lima hari, seminggu akan ada di situ," ujar Tito.

Dijelaskannya, Papua sendiri sudah relatif aman. Sudah ada enam ribu pasukan Polri dan TNI yang ada di Papua dan Papua Barat. "Ada di Jayapura, Manokwari, Sorong, Paniai, Deiyai, Nabire, Fak Fak. Kita standby-kan juga pesawat dari Polri dan TNI, termasuk heli bila diperlukan," kata Tito.Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top