Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembunuhan Ilmuwan Palestina

Polisi Temukan Motor yang Dikendarai Pembunuh

Foto : AFP/Mohd RASFAN

isteri korban pembunuhan l Enas al-Batsh (tengah), janda profesor Palestina, Fadi Mohammad al-Batsh, yang tewas dalam penembakan dengan mobil pada 21 April lalu, meninggalkan Rumah Sakit Selayang di Kuala Lumpur pada Senin (23/4).

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia pada Selasa (24/4) melaporkan bahwa mereka telah menemukan sepeda motor yang digunakan olah dua tersangka dalam kasus pembunuhan seorang ilmuwan asal Palestina yang terjadi di Kuala Lumpur pada Sabtu (21/4) pekan lalu.

"Sepeda motor yang diduga dinaiki dua pembunuh ditemukan di area Setapak di Kuala Lumpur," demikian pernyataan Kepala Polisi Nasional, Mohamad Fuzi Harun. "Sepeda motor itu dalam kondisi baik," imbuh dia.

Korban pembunuhan bernama Fadi Mohammad al-Batsh, 35 tahun, tewas setelah diberondong peluru oleh dua penyerang tak dikenal saat hendak ke masjid di Gombak, Kuala Lumpur, untuk menunaikan ibadah salat subuh.

Keluarga al-Batsh menuding bahwa agen rahasia Israel, Mossad, ada dibalik pembunuhan anggota keluarganya. Al-Batsh diketahui adalah anggota kelompok militan Hamas yang ahli dalam membuat roket. Israel membantah bahwa agen mereka yang telah menghabisi al-Batsh.

Sebelumnya pada Senin (23/4) polisi Malaysia merilis dua sketsa wajah tersangka pelaku pembunuh al-Batsh. Dalam sketsa itu tergambar dua pria berjanggut tipis dengan kulit berwarna terang.

Menurut Wakil Perdana Menteri Ahmad Zaini Hamidi dalam pernyataan resmi yang disampaikan akhir pekan lalu, dua pelaku pembunuh adalah warga Eropa dan mereka memiliki hubungan dengan dinas intelejen negara asing. Mossad diketahui telah banyak membunuh anggota militan dan ilmuwan Palestina,namun mereka jarang sekali mengkonfirmasi telah melakukan operasi keji itu.

Cegah Pemulangan

Pada bagian lain, laman berita Palestine News Network menulis bahwa Tel Aviv telah meminta Kairo tidak mengizinkan jenazah ilmuwan Palestina sekaligus anggota kelompok Hamas yang dibunuh di Malaysia untuk dipulangkan ke Gaza melewati Mesir.

Laman itu melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, telah mengirim permintaan terkait hal tersebut "dengan metode konvensional" kepada Mesir.

Permintaan itu diutarakan Tel Aviv karena jasad Al-Batsh ke Gaza akan dipulangkan lewat Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Menhan Lieberman mengatakan keputusan ini sejalan dengan kebijakan Israel yang menentang pemulangan jenazah dan pemakaman Al-Batsh di Gaza.

Kamudian Tel Aviv menyatakan mereka menolak pemulangan al-Batsh ke Gaza jika tidak disertai pembebasan sejumlah tentaranya yang ditahan Hamas di Gaza.

Selain itu, dua warga Israel juga masih ditahan Hamas setelah mencoba memasuki wilayah Gaza pada 2014 dan 2015 lalu. Dua jenazah tentara Israel yang tewas di Gaza, Simcha Goldin dan Oron Shaul, juga hingga kini belum dikembalikan oleh Hamas.

AFP/CNN/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top