Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penindakan Karhutla - Seluas 2.700 Hektare Lahan di Riau Terbakar

Polisi Sidik 12 Tersangka Pembakar Lahan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk memberikan efek jera, polisi menindak pelaku pembakar hutan dan lahan di Riua dengan menyidik 12 tersangka yang terlibat dalam kasus pembakaran.

PEKANBARU - Satuan tugas penegakan hukum kebakaran hutan dan lahan (Satgas Gakkum Karhutla) Provinsi Riau menyidik 12 tersangka pembakar lahan yang ditangani lima kepolisian resor di wilayah tersebut. Satgas Karhutla terus menegakkan hukum untuk menekan luasan kebakaran lahan agar menimbulkan efek jera.

"Sudah ada 12 tersangka yang kami tangani. Ada penambahan kemarin yang tertangkap tangan (melakukan pembakaran lahan)," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, di Pekanbaru, Senin (25/3).

Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menjelaskan seluruh tersangka yang ditangani jajaran Polda Riau tersebut terdiri atas 12 laporan polisi. Mayoritas penanganan tersangka karhutla itu diproses jajaran kepolisian yang berada di pesisir Riau, seperti Bengkalis, Dumai, Rokan Hilir, dan Meranti.

Keempat wilayah itu sepanjang awal 2019 ini tercatat mengalami kebakaran hebat hingga ribuan hektare. Sunarto merincikan, Polres Dumai merupakan jajaran kepolisian dengan penanganan tersangka terbanyak, total ada lima tersangka. "Dari lima tersangka di Dumai, satu di antaranya telah diserahkan ke jaksa atau proses tahap II," kata Sunarto.

Selanjutnya, Polres Rokan Hilir menangani tiga tersangka pembakar lahan, yang ketiganya masih dalam tahap penyidikan. Polres Meranti menangani dua tersangka dengan salah satu tersangka telah diserahkan ke jaksa. Polres Bengkalis baru menangani satu tersangka, meski wilayah itu menyumbang luas kebakaran terbesar di Riau. "Kemudian, Polresta Pekanbaru menangani satu tersangka," ujar Sunarto.

Tersangka Perorangan

Dari 12 tersangka pembakar lahan tersebut, tambah Sunarto, Polda Riau baru sebatas menangani tersangka perorangan atau masyarakat. Proses penegakan hukum belum ada yang menyentuh korporasi atau perusahaan, meski sepanjang 2019 terdapat sejumlah lahan konsesi perusahaan yang tak luput dari kebakaran.

Terakhir, sebuah perusahaan perkebunan PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) di Pelalawan dilaporkan oleh organisasi lingkungan hidup, Greenpeace. Pernyataan terakhir Polda Riau hanya sebatas baru menyelidiki, meski hingga kini atau dua pekan berlalu belum ada perkembangan penyidikan berarti.

Selain itu, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) menyebut terdapat 223 titik api atau terindikasi kuat adanya karhutla di belasan lahan konsesi perusahaan di Provinsi Riau sepanjang Agustus 2018 hingga Maret 2019. Karhutla di Riau terus meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau luas karhutla mencapai lebih dari 2.700 hektare yang terjadi di seluruh 12 kabupaten dan kota.

"Luas lahan yang terbakar sampai dengan hari ini lebih kurang 2.719,69 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edwar Sanger.

Dari total 2.700 hektare lahan terbakar, mayoritas terjadi di Kabupaten Bengkalis. Di wilayah pesisir Riau tersebut, tercatat luas lahan terbakar mencapai 1.263,83 hektare. Hampir setiap kecamatan di Bengkalis dilanda kebakaran sepanjang awal 2019. Namun, kebakaran terparah tercatat di Pulau Rupat, Bengkalis. Pulau yang mayoritas berkontur gambut tersebut sepanjang Februari terbakar hebat yang menyebabkan asap tebal hingga meluas ke Kota Dumai.

Selain Bengkalis, kebakaran juga terjadi di tiga wilayah lain di pesisir timur Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia yaitu Rokan Hilir dengan luas 407 hektare, Meranti 222,4 hektare serta Dumai 192,25 hektare. Edwar merincikan kebakaran juga terpantau meluas di Kabupaten Siak yang mencapai 314,5 hektare, Indragiri Hilir 107,1 hektare serta Indragiri Hulu 64,5 hektare.

eko/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top