Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Thailand

Polisi dan Militer Siaga Hadapi Aksi Protes Massa

Foto : AFP/Jack TAYLOR

Siap Siaga | Sejumlah petugas kepolisian Thailand bersiaga di luar gedung Queen Sirikit National Convention Center di Bangkok pada November lalu. Narasumber pada Senin (26/6) melaporkan bahwa aparat militer dan polisi Thailand telah bersiap siaga untuk mengantisipasi terjadinya aksi protes massa jika Pita Limjaroenrat gagal terpilih sebagai PM pada pertengahan Juli mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Angkatan bersenjata dan Polisi Kerajaan Thailand pada Senin (26/6) sedang mendiskusikan langkah-langkah penerapan keamanan jika kekacauan dan kekerasan meletus seandainya pemimpin Partai Move Forward (MFP), Pita Limjaroenrat, gagal terpilih sebagai perdana menteri pada pertengahan Juli.

"Angkatan bersenjata dan polisi khawatir pendukung MFP dan partai koalisi utamanya, Pheu Thai, akan melakukan aksi protes jika koalisi pimpinan MFP yang terdiri dari 313 anggota parlemen, gagal mendapatkan dukungan dari 63 senator atau anggota parlemen dari partai lain untuk memilih Pita sebagai perdana menteri Thailand berikutnya," kata narasumber di militer dan polisi.

Koalisi membutuhkan 63 suara lagi baik dari senator atau anggota parlemen, atau kombinasi keduanya, ketika DPR dan Senat mengadakan sidang bersama untuk memilih perdana menteri ke-30 Thailand. Pita akan membutuhkan mayoritas suara dari 750 anggota parlemen dan senator untuk terpilih sebagai perdana menteri.

Menurut keterangan Wakil PM Wissanu Krea-ngam pada pertemuan kabinet sementara pada 20 Juni lalu, sesi sidang bersama kemungkinan akan diadakan pada 13 Juli. Sementara menurut keputusan kerajaan, 500 anggota parlemen yang baru terpilih akan dilantik pada upacara kenegaraan pada 3 Juli.

Setelah ketua DPR terpilih, sesi sidang gabungan kedua harus diadakan dalam tempo 10 hari untuk memilih perdana menteri.

Antisipasi

Sementara itu para pendukung Pita masih terus berharap untuk mendapat dukungan dari para senator. Beberapa senator sendiri telah bersumpah untuk tidak memilih Pita sebagai perdana menteri berikutnya, dengan alasan partainya menentang pasal 112 tentang hukumlese majeste.

Narasumber mengatakan pertemuan perwakilan angkatan bersenjata dan polisi menyimpulkan bahwa pendukung MFP dan Pheu Thai berencana untuk berkumpul menjelang pemilihan perdana menteri untuk meningkatkan tekanan pada senator. Namun, mereka tidak yakin apakah mereka akan berunjuk rasa di Parlemen pada hari pemungutan suara untuk memilih perdana menteri.

Narasumber juga mengatakan badan-badan keamanan khawatir protes akan meletus di seluruh negeri jika Pita gagal memenangkan cukup suara untuk menjadi perdana menteri.

Sebagai antisipasi, pejabat keamanan memantau media sosial dengan cermat untuk mengukur opini publik dan akan menyesuaikan strategi mereka berdasarkan postingan media sosial.

"Semua perjalanan ke luar negeri oleh para pemimpin militer dan polisi pun telah dibatalkan menjelang pemilihan perdana menteri Thailand berikutnya sehingga mereka dapat memantau situasi," kata narasumber tersebut.ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top