Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembagian Sembako l Panitia Pesta Rakyat dan Budaya Dilaporkan ke Mabes Polri

Polisi Bentuk Tim Gabungan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemprov DKI menyerahkan ke pihak kepolisian atas tragedi meninggalnya dua anak saat Pesta Rakyat dan Budaya di Monas, akhir pekan lalu.

JAKARTA - Polda Metro Jaya membentuk tim gabungan guna mengusut penyebab kematian dua anak remaja, saat Pesta Rakyat dan Budaya, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (27/4)

"Tim gabungan itu dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Idham Azis di Jakarta, Rabu (2/5).

Idham mengatakan tim gabungan tersebut akan menyelidiki kronologis dan penyebab kematian dua bocah tersebut.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menegaskan, penyidik akan menelusuri kejadian kematian korban, termasuk penyebab dan posisi kedua anak itu. Setyo menuturkan polisi juga akan menelusuri kedua korban itu turut antre dalam pembagian bahan pokok atau tidak di Monas.

Setyo menegaskan, penyidik sedang mendalami informasi bahwa meninggalnya kedua bocah tersebut karena terinjak-injak orang dewasa. "Kalau keinjak, saksinya siapa? Kalau dia ikut berpanas-panas itu (saksinya siapa), saksi-saksinya akan dikumpulkan," ujar Setyo.

Keluarga korban, Komariah, ibu dari Mahesa, 11 tahun, melaporkan ketua panitia Forum Untukmu Indonesia Dave Santosa ke Bareskrim Polri, Rabu (2/5) atas dugaan kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya Mahesa.

Mahesa adalah anak yang meninggal dunia diduga karena terhimpit massa saat pembagian sembako di Monas, Jakarta Pusat. "Di sini saya selaku kuasa hukum dari Ibu Komariah yang anaknya meninggal dunia pada acara pembagian sembako di Monas, melaporkan tindak pidana kelalaian yang mengakibatkan matinya orang lain," ujar kuasa hukum Komariah, M Fayyad.

Tanggung Jawab

Sedangkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan Pemprov meminta tanggung jawab panitia penyelelenggara yakni Forum Untukmu Indonesia yang melakukan pembagian sembako di Monas.

"Kita instruksi yang sangat tegas kepada Dinas terkait untuk meminta tanggung jawab. Ada empat tanggung jawab yang kita inginkan dari pihak penyelenggara," kata Sandi.

Tanggung jawab yang diinginkan, satu adalah mengganti kerugian. Kedua, memastikan sarana prasarana kembali normal. Ketiga, pencatutan logo Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus ada permintaan maaf dari pihak penyelenggara.

Terakhir tentunya menanggung akibat dan berpartisipasi dalam satu, masalah hukum yang diselesaikan dengan aparat hukum. Dan dengan keluarga korban.

Sandi menyerahkan pada aparat hukum untuk menindaklanjuti pengusutan yang berkaitan dengan kejadian yang di Monas.

"Kami menyerahkan pada aparat hukum untuk menindaklnjuti pengusutan yang berkaitan dengan kejadian yang ada di hari Sabtu, tapi dari empat atau lima pelanggaran yang dilakukan panitia penyelenggara," kata Sandi.

Pemerintah Provinsi akan melakukan review untuk menjatuhkan sanksi kepada panitia penyelengara, katanya.

Dia juga membantah kalau Pemprov "cuci tangan" dalam menangani kasus pembagian sembako yang memakan dua korban.

Ada pun korban yang tewas dari pembagian sembako di Monas yakni Rizki Syahputra (12) dan Mahesha Junaedi (10) adalah warga Pademangan, Jakarta Barat.

"Tapi dalam kasus ini kita akan mengusut sesuai dengan pesan Bu Komariah yang tentunya, Mahesa dan ananda Rizki menjadi korban dan ini pertama kali kita sampaikan bela sungkawa kita berkabung," kata Sandiaga.

eko/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top