Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pendidikan Tinggi

PMM 2024 Diikuti 16.000 Mahasiswa

Foto : Istimewa

Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, mengatakan, sedikitnya 16.000 mahasiswa akan mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan keempat tahun 2024 atau PMM 4. Mereka akan tersebar di 128 Perguruan Tinggi (PT) Penerima pelaksana di seluruh Indonesia.

"Mereka akan mengalami langsung perkuliahan sekaligus praktik-praktik kebinekaan masyarakat melalui modul-modul nusantara," ujar Asri, di Jakarta, Jumat (19/1).

Dia mengatakan bahwa minat perguruan tinggi untuk terlibat dalam program PMM terus meningkat setiap tahunnya. Untuk tahun 2024 ini, setidaknya terdapat 210 perguruan tinggi yang menjadi PT Penerima dalam program tersebut.

"Dari 210 ini kemudian terpilih 128 perguruan tinggi yang hari ini melakukan penandatangan perjanjian kerja sama," jelasnya.

Asri menerangkan, 128 PT pelaksana tersebut tersebar di 29 dari 38 provinsi di Indonesia di enam kluster pulau yaitu Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali -Nusa dan Maluku-Papua. Dengan demikian distribusi mahasiswa di pada enam klaster pulau di Indonesia sudah terpenuhi secara merata.

Sementara itu, para mahasiswa peserta PMM 4 berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Klaster terbanyak berasal dari klaster Pulau Sumatra 40,8 persen atau 6.628 mahasiswa.

"Sementara untuk asal mahasiswa PMM 4 paling banyak berasal dari Provinsi Sumatra Utara 13,59 persen atau 2.208 mahasiswa," katanya.

Agen Perdamaian

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan PMM yang dinilai telah memberikan pengalaman yang tidak bisa dirupiahkan bagi para mahasiswa. Menurutnya, di tengah kehidupan yang kian kompleks, program PMM berperan dalam membekali mahasiswa dengan kemampuan berkolaborasi, bekerja sama, serta menghargai keberagaman.

"Pakar sekarang tidak lagi menggunakan hukum survival of the fittest, tetapi mulai mengangkat satu hukum baru, survival of the friendliest. Jadi, mereka yang mampu berkolaborasi, bekerja sama, dan menghargai keberagaman itulah yang akan eksis," ucapnya.

Kiki meminta PT Penerima pelaksana untuk memberikan pengalaman yang beragam kepada mahasiswa yang tidak hanya akan membuka wawasan. Perguruan Tinggi menginspirasi mahasiswa menghargai dan nyaman dengan keberagaman.

"Kami mohon perkenalkan budaya dan kebiasaan di tempat bapak ibu kepada mahasiswa karena bisa jadi itu menjadi hal yang tidak biasa bagi mahasiswa dan akan membuat mereka nyaman menerima perbedaan, nyaman dalam konflik. Dengan kemampuan itulah, maka mereka akan mampu menyelesaikan setiap konflik yang terjadi," terangnya.

ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top