Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Investasi Langsung I Pemerintah Ajukan 4 Syarat bagi Investor Asing yang Ingin Buka Pabrik

PMA Diarahkan ke Sektor Padat Karya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Penanaman modal asing (PMA) ke berbagai sektor riil di Tanah Air diharapkan bisa membantu penciptaan lapangan kerja.

Jakarta - Investasi asing secara langsung atau foreign direct investment (FDI) ke berbagai sektor dinilai dapat lebih menstabilkan kondisi perekonomian nasional antara lain. Sebab, langkah tersebut diyakni bisa berdampak pada perluasan penciptaan lapangan pekerjaan di dalam negeri.

"Dorong arus masuk investasi asing langsung di sektor padat karya," kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Assyifa Szami Ilman, di Jakarta, Kamis (20/12).

Menurut Ilman, penanaman modal asing (PMA) ke berbagai sektor riil di Tanah Air akan jauh lebih baik dibandingkan dengan suntikan modal asing tak langsung seperti melalui portofolio saham.

Sebelumnya, pengamat ekonomi kelautan dan perikanan, Abdul Halim, menyatakan lebih baik bila fokus kebijakan adalah meningkatkan investasi daripada berwacana menghapus pajak barang mewah. Abdul Halim berpendapat wacana penghapusan pajak barang mewah yang pernah diucapkan Menko Kemaritiman dicemaskan merupakan langkah politis karena dilakukan menjelang tahun 2019.

Menurut dia, investasi asing sebenarnya lebih tepat dan dapat masuk bila sejumlah hal terjamin, yaitu adanya kepastian hukum dan kepastian dalam usaha seperti tenaga kerja, bahan baku, dan pasar.

Relokasi Pabrik

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah membuka peluang seluas-luasnya masuknya investasi yang akan membangun pabrik di Indonesia.

Luhut di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin, mengatakan sekarang banyak investor akan merelokasi pabrik ke Indonesia, seperti Hyundai, LG, Petragon, dan industri baja dari Tiongkok.

"Mereka akan menanamkan modalnya ke Indonesia, tapi mereka harus mengikuti empat persyaratan yang ditetapkan oleh pemerinatah Indonesia. Kami tidak mau asal terima investor saja," kata Luhut.

Dia mengatakan empat persyaratan yang diajukan pemerintah Indonesia, yakni investor harus menggunakan teknologi kelas satu, Indonesia tidak mau teknologi rendahan. Selanjutnya, investor harus menggunakan tenaga kerja Indonesia sebanyak-banyaknya, kalau dalam bidang-bidang teknologi tinggi, pada empat tahun pertama masih dapat dipahami kalau menggunakan tenaga kerja Tiongkok dan asing.

Baca Juga :
Pameran UMKM

"Bersamaan dengan itu, investor harus membangun politeknik dan sekolah vokasi, sehingga setelah empat tahun, pekerja asing tersebut secara bertahap diganti atau pekerja Indonesia secara bertahap bisa bekerja," katanya.

Syarat selanjutnya, kata Luhut, investor harus membangun pabrik dari hulu ke hilir. Pemerintah Indonesia tidak mau hanya ada ekspor material saja. "Kami ingin ada nilai tambah atas produk yang diproduksi dalam negeri," katanya.
Terakhir, investor harus menggunakan teknologi transfer. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top