Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral

PM Singapura: Belum Ada Konsensus Tiongkok Gabung Pakta Dagang Regional

Foto : LUKAS COCH / POOL / AFP

PAKTA PERDAGANGAN TRANS-PASIFIK I PM Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan PM Australia, Anthony Albanese (kanan) saat pertemuan di Canberra, Selasa (18/10). PM Lee mengatakan belum ada konsensus bagi Tiongkok untuk bergabung dalam belum ada konsensus bagi Tiongkok untuk bergabung dalam pakta perdagangan Trans-Pasifik.

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, pada Selasa (18/10), mengatakan belum ada konsensus bagi Tiongkok untuk bergabung dalam pakta perdagangan Trans-Pasifik, meskipun Singapura yakin Beijing mungkin memenuhi persyaratan blok perdagangan itu.

Pakta perdagangan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) menghapus 95 persen tarif antara 11 anggotanya -Australia, Brunei, Kanada, Cile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.

Lima negara lain telah mendaftar untuk bergabung, yaitu Inggris, Tiongkok, Taiwan, Ekuador, dan Kosta Rika. Anggota setuju pada Februari Inggris dapat melanjutkan permohonannya, ketika negara itu mencari hubungan perdagangan baru setelah meninggalkan Uni Eropa.

Australia telah menyatakan keberatan tentang Tiongkok, mitra dagang terbesarnya, yang memenuhi persyaratan pakta tentang perdagangan bebas, dan telah mendesak Beijing untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada sejumlah produk Australia selama perselisihan diplomatik.

Seperti dikutip dari Antara, Lee mengatakan selama kunjungan ke Canberra bahwa Singapura, ketua komite CPTPP, memahami pandangan Australia. "Saya pikir bagus jika Tiongkok dapat bergabung dengan CPTPP," katanya, seraya menambahkan bahwa melalui negosiasi Beijing dapat sepenuhnya memenuhi persyaratan pakta itu.

"Agar Tiongkok bergabung dengan CPTPP harus ada konsensus di antara semua anggota yang ada.... Saya rasa belum ada konsensus."

Mematuhi Komitmen

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan di Singapura bulan ini, anggota pakta perdagangan mengatakan permohonan Inggris sedang dimajukan, dan pelamar berikutnya perlu menunjukkan "pola yang ditunjukkan untuk mematuhi komitmen perdagangan mereka".

Menteri Perdagangan Australia, Don Farrell, mengatakan kepada Nikkei Asia, pekan lalu, bahwa dia tidak percaya ada prospek Tiongkok bergabung dalam pakta tersebut.

Tiongkok tahun lalu menulis surat kepada parlemen Australia, mencari dukungan untuk permohonannya, menggambarkan kekuatan perdagangan Tiongkok dengan Australia dan menghindari penyebutan sanksi hukuman miliaran dollar AS yang dijatuhkan oleh Beijing.

Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari negosiasi pakta pada tahun 2017 di bawah Presiden Donald Trump.

Seperti diketahui, Tiongkok telah mengajukan permohonan untuk bergabung dalam CPTPP. Kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tengah berupaya untuk meningkatkan pengaruhnya dalam perdagangan global.

Menteri Perdagangan Weng Wentao mengajukan permohonan Tiongkok untuk bergabung dalam kesepakatan perdagangan bebas tersebut dalam sebuah surat ke menteri perdagangan Selandia Baru, Damien O'Connor, kata kementerian perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

Kesepakatan CPTPP ditandatangani oleh 11 negara, termasuk Australia, Kanada, Chile, Jepang, dan Selandia Baru pada 2018. CPTPP, yang sebelumnya dikenal sebagai Kemitraan Trans-Pasifik, dilihat sebagai penyeimbang penting terhadap pengaruh Tiongkok di kawasan.

Jepang, yang merupakan ketua CPTPP tahun ini, mengatakan akan melakukan konsultasi dengan negara-negara anggota untuk merespons permintaan Tiongkok. Namun Jepang tidak memberikan indikasi kapan akan melakukan hal tersebut.

"Jepang meyakini penting untuk menentukan apakah Tiongkok, yang telah mengajukan permintaan untuk bergabung dengan TPP-11, siap untuk memenuhi standar yang sangat tinggi," kata Menteri Ekonomi Jepang, Yasutoshi Nishimura.

Kemitraan Trans-Pasifik merupakan pusat dari poros strategis mantan Presiden AS Barack Obama di Asia, namun penggantinya, Donald Trump, menarik AS dari pakta tersebut pada tahun 2017. Akses ke CPTPP akan menjadi dorongan besar bagi Tiongkok setelah penandatanganan perjanjian perdagangan bebas Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang beranggotakan 15 negara tahun lalu.

Pemerintah Tiongkok telah melakukan lobi untuk diikutsertakan dalam pakta tersebut. Mereka menggarisbawahi potensi kerja sama ekonomi Tiongkok dan Australia yang sangat besar. Namun, hubungan kedua negara itu telah memburuk.

Wang dan O'Connor melakukan pembicaraan telepon untuk membahas langkah selanjutnya setelah pengajuan Tiongkok, kata kementerian perdagangan Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top