Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PM Polandia Memperingatkan Eropa telah Memasuki 'Era Pra-perang'

Foto : Euractiv/EPA-EFE/Marcin Obara

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menghadiri konferensi pers bersama dengan perdana menteri Ukraina setelah pertemuan mereka di Kantor Perdana Menteri di Warsawa, Polandia, 28 Maret 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

WARSAWA - Perdana Menteri Polandia Donald Tusk memperingatkan ancaman konflik yang "nyata" di Eropa. Ia mengatakan, untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dunia II benua tersebut memasuki "era sebelum perang".

"Perang bukan lagi sebuah konsep di masa lalu. Ini nyata dan dimulai lebih dari dua tahun yang lalu. Hal yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah skenario apa pun mungkin terjadi. Kita belum pernah melihat situasi seperti ini sejak tahun 1945. kata Tusk dalam wawancara dengan grup media Eropa LENA pada Jumat (29/3).

"Saya tahu ini kedengarannya menyedihkan, terutama bagi generasi muda, namun kita harus terbiasa dengan kenyataan bahwa era baru telah dimulai: era pra-perang. Saya tidak melebih-lebihkan; era ini semakin jelas setiap hari."

Invasi Rusia ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu meningkatkan rasa perdamaian pasca-perang yang tidak tergoyahkan oleh para pemimpin Eropa, sehingga mendorong banyak negara meningkatkan produksi senjata untuk memasok Kiev dan militer mereka sendiri.

Mantan presiden Dewan Eropa Tusk, yang negaranya menjadi salah satu pendukung setia negara tetangga Ukraina, mengatakan pada hari Jumat bahwa jika Kyiv kalah, "tidak seorang pun" di Eropa yang akan merasa aman.

Yang juga menjadi perhatian utama benua ini adalah kemungkinan kembalinya mantan presiden AS Donald Trump, yang secara terbuka bersikap skeptis terhadap NATO telah menimbulkan pertanyaan mengenai keandalan bantuan militer Amerika jika ia terpilih kembali pada bulan November.

"Tugas kami adalah membina hubungan transatlantik, terlepas dari siapa presiden AS," kata Tusk dalam wawancara tersebut.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top