Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Inggris

PM May Tunda Pemungutan Suara tentang Brexit

Foto : AFP/ DANIEL LEAL-OLIVAS

PEMILU PARLEMEN EROPA - Perdana Menteri Inggris, Theresa May dan suami Philip May (kanan) meninggalkan gedung Sonning, di sebelah barat London, usai memberikan suara untuk pemilu parlemen Eropa, Kamis (23/5).

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Menyusul protes kaum garis keras "Brexiteers" atas konsesi yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris, Theresa May, pemerintah Inggris menunda pemungutan suara soal Brexit yang dijadwalkan akan dilakukan minggu pertama bulan Juni. Pemimpin yang sedang terkepung berbagai pihak itu tengah berada dalam puncak pergolakan kekuasaan yang berawal dari rencana Inggris keluar dari Uni Eropa.

"Kami akan memberi kabar parlemen soal publikasi dan pengenalan RUU Perjanjian Penarikan setelah kami kembali dari reses Whitsun, pada 4 Juni," kata pejabat senior, Mark Spencer, kepada anggota Parlemen, Kamis (23/5).

Spencer mengatakan pemerintah telah merencanakan untuk mengadakan pemungutan suara atas undang-undang penting yang mengimplementasikan Brexit pada 7 Juni, tapi belum dapat memastikan waktu pelaksanaannya.

May tengah berada di bawah tekanan kuat untuk mengundurkan diri setelah mengulur pemungutan suara parlemen pada referendum kedua, untuk mencoba membujuk anggota Parlemen mendukung kesepakatan Brexit yang dia buat dengan para pemimpin Uni Eropa. Parlemen telah menolak kesepakatan itu tiga kali.

Sementara itu, sudah ada beberapa anggota Partai Konservatif terkemuka, termasuk dari anggota kabinet, yang berkampanye untuk mengambil alih posisi Perdana Menteri bila May berhenti. Tekanan terhadap May diperburuk pada Rabu, ketika salah satu pendukung Brexit terkuat di kabinet, Andrea Leadsom, mengundurkan diri dari jabatan wakil pemerintah di Parlemen karena krisis yang tak kunjung selesai.

"Saya tidak lagi percaya bahwa pendekatan kami akan memberikan hasil referendum 2016," kata Leadsom dalam surat pengunduran dirinya. SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top