Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral - Malaysia Mulai Tinggalkan Tiongkok

PM Mahathir Ingin Contoh Keuletan Warga Jepang

Foto : AFP/Kazuhiro NOGI

Sampaikan Pidato - Perdana Menteri, Malaysia Mahathir Mohamad menyampaikan pidato dalam Konferensi Masa Depan Asia ke-24, di Tokyo, Senin (11/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Tokyo - Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, 92 tahun, dengan tegas mengatakan ingin mencontoh pola kerja Jepang supaya negerinya lebih sukses di masa depan. Orang-orang Jepang dikenal sebagai pekerja keras, sangat rajin, punya gengsi dan kebanggan yang tinggi atas karya yang dibuatnya.


"Kita lihat orang Jepang bekerja dengan sangat rajin dan punya gengsi dan kebanggaan tinggi atas karya yang dibuatnya. Kami ingin Malaysia juga demikian di masa depan dengan semangat kerja tinggi serta kebanggaan yang tinggi pula atas produk yang diciptakannya.

Maka kita akan menjadi negara yang besar," ungkap Mahathir dalam Konferensi Masa Depan Asia ke-24, di Tokyo, yang diselenggarakan oleh Nikkei Shimbun, Senin (11/6).


Kehadiran Mahathir dalam acara tersebut merupakan kali pertama mengikuti kegiatan kenegaraan bertaraf internasional setelah terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia, pada 10 Mei lalu.


Tentang ekonomi Malaysia di masa depan, Mahathir menyambut baik respons positif para mitra dari negara-negara asing. Dia menekankan bahwa kunci pertumbuhan tersembunyi di bidang informasi teknologi dan sekitarnya.

Bidang tersebut akan menjadi fokus perhatian Malaysia di masa depan agar negara itu dapat lebih baik dan lebih maju lagi di segala bidang mengikuti perkembangan dunia saat ini.


"Perekonomian Malaysia saat ini memang sedang kurang baik dan pelan-pelan kita akan perbaiki. Perlu waktu untuk itu setelah korupsi yang dilakukan para pejabatnya terdahulu," kata Mahathir.


Melihat ke Timur


Sementara itu, Shahriman Lockman, seorang analis senior di Institute of Strategic and International Studies, mengatakan Mahathir memilih Jepang sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah terpilih kembali menjadi PM Malaysia.

Kunjungan ini sekaligus menyiratkan Malaysia kemungkinan akan melepaskan ketergantungan pada investasi Tiongkok.


Tiba di Jepang pada Minggu (10/6), Mahathir langsung bertemu investor dan menawarkan transaksi bisnis di tengah-tengah konferensi Nikkei Asia. Kunjungan itu menandai bergesernya orientasi politik luar negeri Malaysia ke kebijakan kembali "Melihat Timur".


Hal ini juga dilihat sebagai tanda mulainya Malaysia menjauhi Tiongkok. Apalagi beberapa perusahaan Tiongkok dicurigai digunakan untuk menutupi skandal korupsi di dana negara 1Malaysia Development Berhad, 1MDB.

"Pemerintah sebelumnya mungkin melibatkan Jepang, tetapi tidak dengan antusiasme yang sama dengan Tiongkok," kata Shahriman.


Dalam kunjungan tiga harinya ke Jepang, Mahathir dalam kunjungan tiga harinya ke Jepang, menghadiri konferensi tahunan Nikkei Asia dan bertemu Perdana Menteri Shinzo Abe.

"Fakta dia memilih untuk menghadiri konferensi menyiratkan sesuatu: itu pasti akan memberikan kesempatan untuk meremajakan hubungan Malaysia-Jepang," kata Shahriman.


Indikasi lain Mahathir mulai meninggalkan Tiongkok, terlihat ketika negara itu menarik diri dari proyek rel kecepatan tinggi yang akan dibangun oleh perusahaan dari Beijing. AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top