PM Li Qiang Sebut Tiongkok Perluas Perdagangan dan Kerja Sama dengan Uni Emirat Arab
Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang bertemu dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 12 September 2024.
Foto: ANTARA/Xinhua/Yue Yuewei.Abu Dhabi - Perdana Menteri (PM) Tiongkok Li Qiang mengatakan di Abu Dhabi pada Kamis (12/9) bahwa Tiongkok bersedia untuk semakin memperluas skala perdagangan bilateral dengan Uni Emirat Arab (UAE), mengeksplorasi kerja sama di sektor energi baru, kendaraan listrik, manufaktur kelas atas, biomedis, ekonomi digital, dan sektor-sektor lainnya, bersama-sama membuat layout masa depan untuk industri yang sedang berkembang (emerging) dan industri yang akan muncul di masa mendatang, serta mengembangkan lebih banyak titik pertumbuhan ekonomi baru.
Li melontarkan pernyataan tersebut saat menggelar pertemuan dengan Presiden UAE Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Li menyampaikan salam hangat dari Presiden Tiongkok Xi Jinping kepada Mohamed dan mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Tiongkok dan UAE telah dengan tegas saling mendukung dari segi politik, dan kerja sama praktis kedua negara berada di garis terdepan dalam kerja sama Tiongkok dengan negara-negara Timur Tengah.
Seraya menyebutkan bahwa pembicaraan antara kedua kepala negara pada Mei telah memetakan sebuah rencana strategis untuk memperdalam hubungan bilateral, Li mengatakan Tiongkok bersedia bekerja bersama dengan UAE untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara dan mendorong kemajuan berkelanjutan dalam hubungan dan kerja sama bilateral guna mencapai hasil yang lebih nyata.
Li menuturkan bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan UEA untuk meningkatkan komunikasi dan memaksimalkan mekanisme komite tingkat tinggi investasi dan kerja sama Tiongkok-UAE Dia juga menyerukan agar pihak UAE terus menyediakan lingkungan bisnis yang menguntungkan agar perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat berinvestasi di negara tersebut.
Tiongkok siap terus bekerja sama dengan UAE dan negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) lainnya agar negosiasi tentang perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-GCC dapat segera diselesaikan, kata PM Tiongkok itu.
Mohamed meminta PM Li untuk menyampaikan salam tulusnya kepada Presiden Xi, seraya mengatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 40 tahun hubungan diplomatik bilateral, dan hubungan persahabatan menyeluruh antara kedua negara mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi contoh bagi hubungan antarnegara.
Dia juga menyampaikan apresiasi yang tulus kepada Presiden Xi karena sangat mengutamakan hubungan UAE-Tiongkok dan memberikan panduan strategis untuk memajukan hubungan bilateral.
UAE dengan tegas mematuhi prinsip Satu Tiongkok dan bersedia menjadi mitra kerja sama yang dapat diandalkan oleh Tiongkok dan mitra strategis dalam kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, ungkap Mohamed.
Dia mengatakan UAE menantikan pertukaran yang lebih erat di semua level dengan Tiongkok, memaksimalkan mekanisme komite tingkat tinggi investasi dan kerja sama Tiongkok-UAE, memperdalam kerja sama praktis di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, energi, kesehatan, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya, serta terus memperkaya kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara.
UAE siap memperkuat komunikasi dan kerja sama dengan Tiongkok dalam urusan internasional dan multilateral, serta mendorong perdamaian, stabilitas, dan pembangunan dunia, imbuhnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
Berita Terkini
- 227 Keluarga Harus Kosongkan Kolong Tol Angke Sebelum 1 Desember
- Transjakarta Hadirkan Instalasi Kapal "Moana" di Halte Bundaran HI
- Ini yang Dilakukan Pemerintah untuk Menghadapi Bencana Sosial Judi Online
- Studi: Zat Disinfektan Air Kran Berpotensi Mengandung Produk Sampingan yang Beracun
- Kemlu: 91 WNI Diduga Korban TPPO Masih di Myanmar