Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PLTU Harus Pensiun Dini

Foto : Antara

Ilustrasi suasana operasi uji coba PLTU Sulsel Barru-2 yang progres pembangunannya mencapai 90 persen dan ditargetkan rampung pada 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Karena itu PLTU harus mulai dipensiunkan dini dari sekarang. Indonesia harus menjadikan kebijakan Tiongkok yang menghentikan pendanaan proyek PLTU sebagai pelajaran dan menggunakan kesempatan ini untuk lebih serius mengembangkan pemanfaatan EBT.

Jumlah penghuni planet bumi terus bertambah. Hingga Agustus 2020, penduduk dunia bertambah menjadi 7,8 miliar jiwa. Jumlah manusia yang terus bertambah ini otomatis juga menambah jumlah kebutuhan energi yang dewasa ini sebagian besar kebutuhannya diperoleh dari energi fosil seperti pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dam beberapa alat transportasi.

Besarnya kebergantungan terhadap energi fosil ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan mahluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil menghasilkan zat-zat yang sangat polutif. Dan itu sangat menurunkan kualitas udara terutama di kota-kota besar sehingga menganggu kenyamanan lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Maka tidak mengherankan jika Kelompok Tujuh Negara Kaya (G-7) setuju segera mengakhiri investasi internasional energi fosil, terutama batu bara. Langkah G-7 tersebut mengikuti rekomendasi dari Badan Energi Internasional bahwa semua proyek bahan bakar fosil di masa depan harus dibatalkan jika dunia ingin mencapai emisi karbon nol-pada tahun 2050.

Wacana untuk meninggalkan batu bara juga muncul dari negara-negara perserta Koneferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) yang akan berlangsung di Glasgow, Inggris, akhir Oktober mendatang. Konferensi tersebut antara lain mengusung tema, membatasi pemanasan global pada tingkat 1,5 derajat Celcius, membantu manusia dan alam beradaptasi dengan pemanasan iklim yang pasti akan terjadi, dan mengumpulkan dana bagi negara-negara miskin untuk mendapatkan teknologi bersih.

Sebulan menjelang pelaksanaan COP26, langkah mengejutkan muncul dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Selasa (21/9), Xi mengatakan bahwa Tiongkok tidak akan mendanai lagi pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) di luar negeri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : M. Selamet Susanto

Komentar

Komentar
()

Top