Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi

PLN IP Tambah Pembangkit EBT di Nusa Penida Bali

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) terus menambah kapasitas pembangkit listrik bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) atau hijau di Nusa Penida, Bali. Hal itu sebagai praktik terbaik transisi energi sekaligus dukungan bagi sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Direktur Operasi Pembangkit Gas PLN IP Djoko Mulyono dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (10/3), mengatakan sebagai pemegang peran penting dalam akselerasi transisi energi tanah air, PLN IP kembali akan menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Nusa Penida.

"Selain mendukung pariwisata Pulau Dewata dengan energi bersih, langkah ini juga bentuk dukungan mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060 serta implementasi proses bisnis yang selaras aspek environmental, social, and governance (ESG)," ujarnya.

Menurut dia, PLN IP bersama holding PT PLN (Persero) telah menyusun roadmap pengembangan EBT di Nusa Penida sampai 2029 melalui penambahan kapasitas serta pembaharuan teknologi pembangkit. Saat ini, di Nusa Penida, terdapat PLTS hybrid berkapasitas 3,5 MW yang melistriki tiga pulau yakni Nusa Lembongan, Nusa Ceningan, dan Nusa Penida dengan jumlah pelanggan sebesar 21,238.

Pada 2024, PLTS Hybrid Nusa Penida akan dilakukan penambahan mesin pembangkit berkapasitas empat MW dan dalam jangka menengah, ditambah pembangkit hijau dari PLTS dan PLTB, yang dipadukan teknologi battery energy storage system (BESS) sebesar 14,5 MW. Rencananya, pada 2025, PLTS sudah mulai beroperasi, disusul PLTB pada 2026.

Komitmen Bersama

Sementara itu, dalam kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR di Provinsi Bali, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyampaikan PLTS Hybrid Nusa Penida tidak hanya sukses menjadi ikon gelaran KTT G20 Bali pada November 2022, namun sekaligus menandai komitmen bersama pada transisi energi.

"Pembangunan PLTS jangan hanya sekadar simbolik, namun harus secara terus menerus. Kita akan menuju NZE. Sebagai bangsa besar, kita berkomitmen melestarikan Bumi dari pemanasan global yang semakin hari semakin kita rasakan akibatnya," ujarnya.

Sugeng memandang PLTS Nusa Penida adalah langkah awal dan strategis bagi transisi energi Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan pemerintah memberikan dukungan terkait penyusunan regulasi ketenagalistrikan melalui Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN). "Saat ini, RUKN sedang disusun, yang di dalamnya akan membahas juga bagaimana mencapai NZE 2060 untuk pembangkit fosil, yang sudah 63 persen, dan nantinya dikonversi menjadi EBT," ucapnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top