PKB Bantah Tudingan Anies Baswedan Soal Pemerintah Matikan Kritik
Juru Bicara Muda DPP PKB Dira Martamin (kemeja putih).
Foto: antaraJakarta - Juru Bicara Muda Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin membantah pernyataan mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menuding Pemerintah kerap mematikan kritik.
"Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengklaim sering mendapatkan kritik, yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, menunjukkan bahwa ia merasa paling hebat. Padahal, apa yang dilakukan Anies sudah lebih dulu dilakukan Pemerintah," kata Dira dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (18/12).
Menurut Dira, Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo sangat terbuka terhadap kritik. Bahkan, pada Februari 2021, Jokowi meminta masyarakat aktif mengkritik Pemerintah. Bahkan pada awal November 2021, mantan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan Jokowi pernah menanyakan kenapa oposisi saat ini lemah.
"Itu menunjukkan bahwa Pemerintah ingin dikritik. Pemerintah ingin memiliki lawan tanding yang seimbang, ingin oposisi kuat, ingin mendapatkan masukan dari oposisi," jelasnya.
Dira menegaskan Pemerintah paham betul bahwa kritik sesungguhnya merupakan edukasi publik selama kritik tersebut faktual serta tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian.
"Buktinya, masyarakat masih bisa memberikan kritik secara terbuka dan Pak Jokowi sendiri terbuka untuk itu. Secara umum, Pemerintah masih memberi ruang yang luas untuk kritik," imbuhnya.
Diramenyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas pernyataan AniesBaswedan dalam tayanganpodcast"Anies Baswedan Tidak Foto di Resepsi Kaesang Hingga Safari Politiknya" seperti diunggah di kanal YouTube R66 Newlitics.
Dalam tayangan itu, Anies mengatakan dirinya dengan aktif menerima dan menjawab kritik masyarakat. Menjawab kritik, menurutnya, menguntungkan publik. Anies juga sempat menyinggung bahwa terkadang terdapat arahan untuk mematikan kritik di pemerintahan.
"Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, 'Matiinitu kritiknyatuh', 'Tolongdongditelepon, jangan kritik lagi'. Sebentar, itu sesungguhnyapublic education(edukasi publik), ada selamanya. Selama apa? Selama faktual, selama tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian," kataAnies.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Wamensos Sebut Instrumen untuk Makan Bergizi Gratis Sudah Kuat
- BGN Sebut Hasil Uji Coba Makan Bergizi Gratis Dievaluasi Secara Berkala
- Ini Klasemen Liga Inggris: Liverpool Naik Puncak, Forest Tembus Tiga Besar
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras