Pilpres Iran, Reformis Masoud Pezeshkian Menang
Calon presiden Iran Masoud Pezeshkian melambaikan tangan selama acara kampanye di Teheran, Iran, 3 Juli 2024.
Pemungutan suara dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan regional atas perang Gaza, perselisihan dengan Barat mengenai program nuklir Iran, dan ketidakpuasan dalam negeri atas keadaan ekonomi Iran yang dilanda sanksi.
Dukungan Reformis
Pada putaran pertama minggu lalu, Pezeshkian, satu-satunya reformis yang diizinkan maju, memenangkan jumlah suara terbanyak, sekitar 42 persen, sementara Jalili berada di posisi kedua dengan sekitar 39 persen, menurut angka dari otoritas pemilu Iran.
Hanya 40 persen dari 61 juta pemilih yang memenuhi syarat di Iran ikut serta dalam putaran pertama -- jumlah pemilih terendah dalam pemilihan presiden sejak Revolusi Islam 1979.
Pencalonan Pezeshkian, yang hingga saat ini masih belum banyak dikenal, telah meningkatkan harapan para reformis Iran setelah bertahun-tahun didominasi oleh kubu konservatif dan ultrakonservatif.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya