Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pilkada Jadi Ajang Pembuktian Calon Pemimpin yang Inovatif

Foto : Istimewa

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Otda Kemendagri), Akmal Malik, mengatakan proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di masa pandemi, akan menegaskan siapa sesungguhnya pemimpin yang tak hanya paling cerdas dan kreatif, melainkan juga penuh tanggung jawab. Pasalnya, selama proses pilkada, terutama kampanye, mereka harus selalu mematuhi protokol jaga jarak dan menghindari kerumunan sosial. Kontestan yang notabene calon pemimpin itu pun harus bisa mengendalikan massa pemilih.

"Khalayak bisa melihat, mana kontestan yang bisa mengumpulkan tatap muka terbatas dengan jaga jarak dan tidak ada konvoi-konvoi yang kurang penting, mana yang tak mampu mengendalikan massa pemilih sehingga terjadi pengumpulan massa yg tidak bisa jaga jarak dan tidak pakai masker, kan semuanya menjadi bahan pertimbangan rakyat untuk memilih," kata Akmal Malik, di Jakarta, Rabu (15/7).

Sementara itu, Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, Bambang Supriyono berharap,pilkada serentak bisa jadi ajang pertarungan ide dan gagasan dalam memerangi Covid-19. Sehingga lewat pilkada di masa pandemik, lahir pemimpin yang teruji. Pemimpin yang punya solusi. Tidak sekedar mengandalkan popularitas."Pemimpin seperti ini yang dibutuhkan di masa pandemik seperti sekarang ini," ujarnya.

Menurut Bambang,pelaksanaan pilkada saat pandemik akan jadi ajang pembuktian terpilihnya kepala daerah yang berkualitas. Pemimpin yang tidak hanya mementingkan popularitas semata. Namun pemimpin yang punya segudang solusi. Karena kualitas pemimpin dapat dilihat dari pertama, sisi problem solving atau kemampuan mengambil langkah-langkah strategis dan praktis dalam mengatasi masalah, di antaranya masalah pandemi dan dampaknya di berbagai bidang.

"Kedua, memiliki keterujian tentang integrity and thoughness (ketangguhan), memiliki tanggungjawab yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan sekaligus ketabahan menghadapi berbagai persoalan dan pemecahannya secara komprehensif," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top