Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hitung Cepat - Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum Unggul di Jabar

Pilkada di 171 Wilayah Lancar dan Aman

Foto : ANTARA/Rivan Awal Lingga

Gunakan HAK Suara - Warga menggunakan hak suara pada Pilkada Kota Tangerang 2018 di TPS 29 yang bertema Piala Dunia 2018, di Tangerang, Banten, Rabu (27/6). Pilkada Kota Tangerang diikuti hanya satu pasangan calon Walikota dan wakil Walikota yaitu Arief R Wismansyah dan Sachrudin yang merupakan petahana.

A   A   A   Pengaturan Font

>>Pemerintah mengimbau para pendukung pasangan calon di Pilkada 2018, tidak bereaksi berlebihan terkait hasil quick count.

>>Yang menang jangan menunjukkan sikap arogan, dan yang kalah harus introspeksi.

JAKARTA - Pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung di 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten berjalan aman, damai, lancar, dan terkendali walaupun terdapat beberapa daerah yang mengalami permasalahan teknis.

Di seluruh wilayah dan tempat pemungutan suara (TPS) tidak ada aksi gangguan keamanan dan teror. "Hasilnya, syukur alhamdulillah bahwa seluruh wilayah pemilu di 171 daerah dilaporkan secara umum aman, damai, tertib, lancar, dan terkendali,"

kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, usai memantau pelaksanaan pilkada melalui video conference, di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/6).

Saat memberikan keterangan, Wiranto didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan, dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian.

Selain saat pelaksanaan pilkada, video conference juga dilakukan, Selasa (26/6), dengan jajaran penyelenggara pemilu dan pengamanan pilkada di 171 wilayah.

Wiranto mencatat ditemukan masalah di dua kabupaten di Papua. Di Kabupaten Paniai terjadi perbedaan pendapat antara KPU kabupaten dan provinsi.

KPU provinsi menghendaki adanya dua calon, sedangkan di kabupaten dan masyarakat menghendaki satu calon. "Hasil koordinasi kami bahwa satu wilayah ini ditunda sampai keadaan cukup kondusif," ujarnya.

Di Kabupaten Jaya Wijaya, pilkada belum dapat dilaksanakan karena petugas KPPS membawa kabur logistik pemilu dan sudah ditangkap. Selain itu, sehari sebelumnya, helikopter yang membawa logistik sempat ditembak.

Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Marowali, terdapat satu TPS yang menunda pemungutan suara karena banjir dan logistiknya belum sampai.

"Secara umum, pelaksanaan pilkada 171 daerah, yang terdiri dari 387.586 TPS, berjalan lancar. Yang bermasalah tidak lebih dari 10 TPS.

Penundaan dua daerah kabupaten saya kira ini rasio sangat kecil dan kami bersyukur. Maka secara umum, pilkada serentak 2018 aman, sukses, dan terkendali." tegas Wiranto.

Hitungan Cepat

Hitungan cepat pilkada Jawa Timur yang dilakukan Lembaga Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), hasilnya pasangan Khofifah Indar Parawansa- Emil Dardak menang.

Pasangan Khofifah-Emil memperoleh 52,28 persen suara, sedangkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno hanya meraih 47,72 persen suara.

Duet Khofifah-Emil Dardak ini didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai NasDem, dan Partai Hanura.

Sementara itu, pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Di Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berhasil mengalahkan tiga pasangan lainnya. Hasil survei SMRC, Ridwan-Uu meraih 32,26 persen, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 29,58persen, Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi 25,38 persen, serta pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charlian hanya 12,77 persen.

Pasangan calon Gubernur Jawa Tengah dengan nomor urut 1, Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen, juga unggul dalam penghitungan cepat dari dua lembaga survei, yaitu Indobarometer dan Saiful Mujani Research Center (SMRC).

Berdasarkan hitungan cepat Indobarometer pasangan Ganjar-Taj Yasin memperoleh dukungan suara 56,74 persen. Sementara pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah hanya didukung suara 43,26 persen suara.

Sedangkan hasil dari lembaga SMRC menunjukkan pasangan Ganjar-Taj Yasin meraih suara sebesar 58,58 persen, sedangkan pasangan nomor urut 2 hanya 41,42 persen suara.

Di Sumatera Utara, data quick count versi SMRC, pasangan Edy Rahmayadi- Musa Rajekshah (Eramas) unggul jauh dari Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djoss).

Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah memperoleh 58,81 persen suara, sedangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus hanya 41,19 persen.

Sementara itu, berdasarkan perhitungan cepat beberapa lembaga survei pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar, calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) kalah atas kotak kosong.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) mengatakan KPU resmi menyatakan kotak kosong menang di Makassar, maka pilkada diulang pada 2020.

"Kota Makassar cetak sejarah baru di Indonesia, calon tunggal kalah dari kotak kosong. Untuk skala kabupaten, pernah ada kotak kosong kalahkan calon tunggal di Maluku," bebernya.

Sementara itu, sebagai bentuk protes atas rusaknya jalan di kampung, mayoritas pemilih di TPS 12, Kelurahan Mangunjiwan, Demak, Jawa Tengah, memilih tidak menggunakan hak pilih mereka alias golput.

Dari total pemilih sebanyak 373 orang, hanya 20 orang yang datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih mereka. Sebanyak 20 orang itu termasuk anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), pengawas TPS, dan anggota Linmas.

Di tempat terpisah, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tak pesimis melihat hasil quick count beberapa lembaga survei yang menempatkan dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur usungannya, keok di Pulau Jawa.

Tunggu KPU

Menurut Hasto, indikasi menang dan kalah dalam demokrasi adalah hal biasa. "Tetapi, rekapitulasi sesungguhnya tetap berdasarkan perhitungan KPU," ujar Hasto di kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Yang jelas, ujar dia, PDIP telah berupaya maksimal mengusung caloncalon kepala daerah terbaik. Di Jawa Timur misalnya, ujar Hasto, PDIP memilih pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno berdasarkan rekomendasi para kiai dan tokoh nahdliyin.

Berdasarkan hasil quick count beberapa lembaga survei, pasangan Gus Ipul-Puti Guntur kalah tipis dibandingkan pasangan Khofifah Indar Parawansa- Emil Dardak.

Namun, Hasto menyatakan, perbedaan tipis antara keduanya dalam quick count tidak menentukan kemenangan sesungguhnya.

"Kalau melihat quick count kan ada yang mengatakan perbedaan antara 6 sampai 2 persen, ada satu persen. Kita tunggu hasil perhitungan KPU saja" ujar Hasto. tgh/SM/SB/rag/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top